Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) melalui Bidang Perdagangan telah melakukan serentetan persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang akan launching pada tanggal 28 Desember mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Bhismo Setyo Adji mengatakan, pihaknya sudah merekonstruksi tempat maupun melakukan pembinaan pada pelaku dagang. Dari pembenahan fisik hingga menambah wawasan pengertian MEA.
Menurut dia, MEA bukanlah sesuatu yang tak harus ditakuti. Justru masyarakat perlu memahami apa itu MEA, serta bagaimana menempatkan diri dalam menghadapi MEA. Dari Pedagang di pasar, pedagang kaki lima (PKL), usaha mikro kecil dan menengah dan pengusaha menengah seperti dealer dan koperasi serba usaha.
"Persiapan dilakukan perbaikan lokasi pasar tradisional, menambah wawasan PKL dengan talkshow di rest area, membantu UMKM memperoleh merek dagang, hingga melakukan pembinaan perlindungan konsumen pada KSU dan dealer," terang Bhismo.
Pembenahan pasar tradisional bertujuan meningkatkan minat beli masyarakat. Khususnya untuk pasar tradisional. Kondisi fisik yang kumuh sudah dibenahi. Seperti Pasar Pramuka, Pasar Karangagung dan Pasar Hewan.
"Setiap hari Rabu malam dalam acara talkhow Jagongan Matoh yang diselenggarakan oleh Disperpar mendatangkan pembicara qualified. Diharapakan mampu memberi suntikan ide inovatif pada PKL dalam berusaha," tutur Kepala Disperpar, Farid Achmadi.
Selain itu, bantuan pembuatan merek dagang juga diberikan kepada UMKM. Tidak semua UMKM mendapat keistimewaan tersebut. Bantuan hanya diberikan kepada seperempat UMKM binaan Pemerintah Kabupaten.
"Dari 20 UMKM binaan, diambil yang paling berpotensi dan produktif.lima UMKM mendapat bantuan pembuatan merek dagang gratis, tidak dipungut biaya sepeser pun," tambah Bhismo. [dwi/col]