Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Ditengarai bau gas kian menyengat di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, sejumlah murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bina Insani mengenakan masker dalam proses kegiatan belajar mengajar, Selasa (15/12/2015).
Salah seorang guru PAUD, Hendri Susilowati, mengatakan bahwa hal ini sangat disayangkan, bau gas kian menyengat belum juga hilang sudah satu minggu ini, sehingga berdampak pada terganggunya kegiatan proses belajar anak PAUD.
"Setiap pagi menghirup bau menyegat, mengakibatkan pusing-pusing. Bahkan mual dan sampai muntah, kasihan anak-anak PAUD" terang Susi, panggilan akrab Hendri Susilowati, kepada blokTuban.com.
Terpisah, ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Rahayu, Kamisiadi, mengatakan bahwa bau busuk yang timbul dari industri pengolahan gas milik PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) sudah sering terjadi, bahkan sudah bertahun-tahun. Namun kali ini bau yang ditimbulkan semakin lama dan sangat menyengat.
"Bau seperti ini sebenarnya sudah bertahun-tahun sering terjadi, namun kali ini bau menyengat menyerupai telur busuk," terang Kamsiadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, bau gas menyengat di Desa Rahayu hingga kini belum jelas penyebabnya. Dari beberapa perusahaan pertambangan minyak yang berdiri di desa tersebut, tidak ada satu pun yang memberikan konfirmasi.
Pihak pemerintah desa berharap pemulihan lingkungan segera dilakukan. Dikhawatirkan jika bau gas semakin menjadi akan mengganggu aktifitas masyarakat, baik di dalam maupun di luar ruangan. [dwi//rom]
