Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Faradila Dwi Octavia (15) siswi SMPN 1 Rengel yang menjadi korban tabrak lari, Rabu (2/12/2015) lalu merupakan siswi berprestasi di bidang olahraga.
Keterangan dari salah seorang guru olahraga SMPN 1 Rengel, Yudhi Adi Wibawanto, Fara memiliki bakat dalam cabang olahraga futsal dan khususnya volly.
"Dia (Fara) memiliki fisik yang kuat. Untuk ukuran anak cewek kemampuan dia di atas rata-rata," ungkap Yudhi.
Pada kejuaraan futsal memperebutkan Piala Bupati Cup dua tahun terakhir, bersama rekan satu tim, Fara berhasil memboyong juara I dan II. Kala itu, dia menyandang posisi kapten tim.
Selain itu, Fara juga aktif bermain di Tim Bola Volly sekolah. Ketika membela Tim Volly SMPN 1 dalam Piala Bupati Cup pada tahun pertama, timnya juga memboyong juara II berturut-turut.
Kepalab SMPN 1 Rengel, Sugiyanto berduka atas kejadian nahas yang dialami Fara. Kehilangan anak didik di tahun terakhir jenjang pendidikan sekolah menengah pertama itu menjadi pukulan berat.
"Sangat merasa kehilangan, dia (Fara) anak yang mudah berteman dengan siapa saja. Tidak membeda-bedakan teman. Juga termasuk anak yang berbakti, setiap hari membantu jualan ibunya di pasar," ungkap Sugiyanto.
Selain aktif di sekolah, Fara juga aktif dalam tim bola volly desa. Dia masuk sebagai salah satu pemain Tim Bola volly Asoka Putri Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Kepergian gadis yang tergabung dalam Tim Asoka Putri ini, menyisakkan kenangan tersendiri bagi rekan satu timnya. Posisi libero yang terakhir disandangnya kini kosong.
Pembina tim Asoka, Hasto Purnomo (44) mengatakan kemampuan passing yang apik dimiliki Fara. Meski tinggi kurang ideal, hal tersebut tertutupi oleh spike yang bagus pula.
"Anaknya (Fara) mainnya bagus, semestinya ia bisa terus berkembang ke depan," ujar Hasto.
Terhitung sejak dua tahun lalu Fara bergabung dengan Tim Asoka Putri. Saat diadakan pelatihan SD dan SMP se-Kecamatan Soko, Fara yang notabene warga Kecamatan Rengel tidak sungkan untuk bergabung.
Beberapa kegiatan mulai latihan rutin tiga kali seminggu, sparing (latihan uji coba) dengan tim lain diikutinya. Untuk mengingkatkan kemampuan anak binaannya, Hasto kerap mengikutsertakan tim besutannya dalam turnamen bola volly.
Beberapa kali sempat ikut turnamen, Asoka Putri terutama tidak selalu memenangkan juara. Di dua tahun kebersamaan Fara bersama Asoka Putri, bulan Agustus lalu berhasil menyabet juara III pada Kapolres Cup Tuban.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerjasama tim yang solid, serta umpan-umpan apik yang diberikan Fara. Sebagai Libero, Fara memiliki peran penting dalam jalannya pertandingan.
Keterangan dari rekan satu tim, Millenia Aditya (15) mengatakan posisi Libero di permainan bola volly sangat penting. Umpan yang bagus akan membantu mencetak spike yang bagus pula.
"Teknik passing Fara bagus, dari satu tim ndak ada yang mengibangi dia," ujar Tya, sapaan akrab Millenia Aditya.
Jika sebelumnya Tim Asoka Putri memiliki tujuh pemain, kini setiap kali bertanding tidak ada kesempatan untuk rolling pemain. Libero andalan Asoka Putri, gadis berpenampilan tomboy kini tidak lagi dapat berlaga di pertandingan.
"Terakhir bertemu Fara sehari sebelum kecelakaan menimpa Fara. Dia mengembalikan baju yang sempat dia pakai waktu di Polres Cup dulu. Terus Selasa malam (1/12/2015) kok tumben Fara update PM (Personal Massage),di akun bbm yang tulisannya 'Ngeboooo'," kenang Tya, sembari memperlihatkan postingan Fara di telepon genggamnya. [dwi/col]