Skip to main content

Category : Kolom


Pendidikan Desa, Kota dan Dunia

Bicara soal pendidikan, menurut KBBI pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Nah, sebagaimana kita tahu pendidikan itu mempunyai makna sebagai bekal untuk menuju hal-hal yang lebih baik bagi setiap orang. Pendidikan mencakup semua aspek penting dalam diri tiap individu khususnya aspek kepribadian. Aspek-aspek pendidikan yang berpengaruh dalam kehidupan tiap individu yakni kecerdasan, keagamaan, akhlak, bermasyarakat, keterampilan, pengembangan potensi dan juga bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dapatkah Indonesia Bersaing di Industri Pariwisata ASEAN ?

Memaksimalkan peluang yang ada dalam merespon kondisi global, mendorong Indonesia untuk bertindak dan berfikir lebih kreatif dalam mengelola potensi yang ada. Pasalnya, pertumbuhan pariwisata kini menjadi sorotan bagi negara-negara di dunia termasuk negara-negara ASEAN. Ajang ini dimanfaatkan utnuk mengambil peluang dalam pasar Internasional, ajang untuk membranding diri dengan memperkenalkan kekayaan dan keindahan alamnya untuk menarik wisatawan mancanegara sebanyak-banyaknya untuk datang ke Indonesia.

Pesantren, Kawah Candradimuka Santri Berkarakter

Penyandang gelar santri tidak hanya ditujukan kepada seseorang yang pernah mondok di pesantren saja, tetapi siapa pun yang berakhlak santri yang memiliki karakter tawadhu’ kepada Gusti Allah dan tawadhu’ kepada para alim ulama’.  Saat ini setiap tanggal 22 oktober diperingati hari santri nasional sejak pemerintah menetapkannya pada tahun 2015. Tujuannya adalah mengenang peran santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan NKRI dari penjajahan. Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945.

Hari Santri dan Revitalisasi Spirit Resolusi Jihad NU

Jarang orang mengetahui bahwa peristiwa perang 10 Nopember 1945 yang sangat heroik dan melegenda di Surabaya tersebut adalah dipicu oleh suatu resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’arie, pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, yang sekaligus sebagai Ketua Umum NU saat itu.

Revitalisasi Spirit Salawat Badar

Kini bahkan Salawat Badar sudah mendunia, menghiasi acara-acara jam'iyyah dan menjadi amalan para santri yang sedang menghadapi berbagai kesulitan untuk memantik optimisme. Di bulan haji lalu sempat viral di media-media sosial lantunan Salawat Badar oleh jemaah haji Indonesia yang lagi menunggu proses imigrasi di Bandara Jeddah Arab Saudi.

Mengonkretkan Profesionalisme Guru

<br />Menjadi guru yang bukan sekadar mengajar tentu akan lebih terhormat, dan kehadirannya di rindukan siswa. Terlebih ada pameo (sindiran) terkenal mengatakan, guru biasa itu memberi tahu, guru baik itu menjelaskan, guru pintar itu menunjukkan dan guru yang luar biasa itu yang mengilhami. Tentu bila para guru tidak ingin disebut sekadar menyelesaikan tanggungjawab mengajarnya, maka profesi dan aktivitas pembelajarannya perlu dijiwai.

Wapres ke-5 RI, Cucu dari Carik Kabalan dan Camat Balen

Kisah orang terkenal memang asyik untuk dibaca. Apalagi kisah itu diceritakan dengan bahasa dan penggambaran yang sederhana. Tidak sok puitis atau over dramatis. Anak-anak akan mudah memahaminya, mengambil manfaatnya, menangkap pesannya.

Menghadirkan Daya Menulis

Menulis punya fungsi merekam sejarah. Ia hadir menjadi bukti atas sesuatu yang terjadi. Hingga bila penulis boleh menggambarkan, kebesaran entitas suku, organisasi, prestasi, keindahan panorama alam, hingga kelebihan magis baik orang atau barang tidak akan terdengar gaungnya oleh orang lain, tanpa hadirnya penulis yang mengulasnya. Justru dari tulisan yang ditulis oleh para penulislah semua itu terdokumentasikan dengan rapi. Walau sang penulis kadang telah tiada, namun karya abadinya bisa dinikmati sepanjang masa.

Tolong Beritahu Kami Apa yang Dikehendaki Tuhan

Kang Tolib mencoba memahami apa yang terjadi akhir-akhir ini dengan cara pelan-pelan. Ya, pelan-pelan sekali. Dia tak mau terburu-buru menyimpulkan sesuatu. Terlalu menyederhanakan masalah, begitu pikirnya. Meski ia cuma nyantri sebentar saja di pondok tua di desa sebelah,&nbsp; otaknya nggak tumpul-tumpul amat.