Cuaca Buruk, Warga Desa Seribu Tower Resah

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Warga Dusun Ngesong, Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan mengaku resah saat terjadi hujan disertai angin. Pasalnya, rumah warga tersebut berada di sekeliling tower yang berdiri tegak di dusun tersebut.

Salah satu warga, Sukian mengaku, setelah beberapa hari lalu hujan disertai angin merobohkan salah satu tower radio, sekarang warga yang rumahnya tepat di bawah tower dihinggapi rasa was-was.

"Saat hujan disertai angin, kawat penahan tower tersebut menimbulkan bunyi bising," ungkap Sukian kepada blokTuban.com.

Salah satu petani yang berada di sekitar tower, Tamsi (50) mengatakan, kadang saat di ladang dan ada hujan disertai angin dirinya langsung beranjak pulang. "Sebab beberapa tower radio menimbulkan bunyi bising saat ada angin kencang," jelasnya.

Terpisah, kepala Desa (Kades) Suiswanto mengatakan, untuk saat ini kondisi tower di desa setempat baik-baik saja, tidak ada warga yang mengeluh, karena beberapa tower tersebut sudah pernah dilakukan pembenahan.

"Sampai saat ini tidak ada warga yang mengeluh maupun resah," terangnya.

Perlu diketahui, Sabtu (1/10/2016), hujan lebat disertai angin membuat geger masyarakat di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, tepatnya Dusun Ngesong, RT 05/RW 02. Pasalnya, sebuah tower pemancar sinyal milik salah satu radio roboh, lantaran konstruksi bangunan tidak kuat menahan beban, beruntung dalam kejadian tersebut tidak memakan korban.

Desa Ngandong disebut 'Desa Seribu Tower' lantaran di desa tersebut banyak berdiri tower, tepatnya di Dusun Ngesong. Ada tower Televisi Republik Indonesia (TVRI), Global TV, Metro TV, Indosiar dan SCTV. Untuk televisi lokal ada B-One TV dan JTV. Sedang untuk tower lain milik operator seluler XL, Radio Pradya Swara, tower data kependudukan dan lainnya. [hud/rom]