6 Sapi di Tuban Dilaporkan Mati Mendadak, Wabah PMK Merebak Lagi
Sempat melandai dalam satu tahun terakhir ini, rupanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak sapi di Kabupaten Tuban.
Sempat melandai dalam satu tahun terakhir ini, rupanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak sapi di Kabupaten Tuban.
Sejumlah peternak dan juga pedagang sapi di Kabupaten Tuban, mengeluhkan harga sapi yang cenderung mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir ini. Akibatnya, peternak mengalami kerugian.
Mengganasnya kembali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tuban, rupanya membawa dampak signifikan terhadap para peternak. Pasalnya, kini harga jual sapi turut anjlok.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mengganas lagi dan menjangkiti hewan ternak di Kabupaten Tuban. Kali ini, sembilan ekor sapi milik warga Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak dilaporkan jatuh mati selama sepuluh hari terakhir ini.
Sebanyak 5 ekor ternak milik warga Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, tuban dilaporkan mati.
Melonjaknya kembali temuan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing ataupun domba membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban harus bekerja lebih ekstra lagi, guna menekan angka penyebaran PMK di Bumi Wali.
Kabupaten Tuban beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan alokasi vaksin untuk Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) tahap 1 dari Kementrian Pertanian sejumlah 3100 dosis (3000 ekor).
Selama bulan Mei-Juni 2022, Pemerintah Kabupaten Tuban hanya mencatat 10 ekor sapi mati yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari total 4.953 kasus.
Jumlah sapi yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tuban terus bertambah. Dari data yang diterima blokTuban.com, pada Jumat (27/5/2022) kasus baru PMK bertambah 112 ekor, sehingga total binatang yang terjangkit telah mencapai 292 ekor, yang mana empat diantaranya mati.