Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban untuk melindungi usaha tani, terus dilakukan dengan getol. Melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kemenpan RI), kini sudah ada 20 ribu hektar lahan petani yang didaftarkan.
Menjelang akhir tahun 2017, hujan deras sering mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Tuban, sehingga menyebabkan lahan pertanian warga terendam air, Rabu (29/11/2017).
Terletak di kaki perbukitan kapur wilayah Tuban selatan, Desa Nguruan dan Desa Gununganyar, Kecamatan Soko terlihat begitu subur, saat ditanami segala macam tanaman.
Masalah utama yang dihadapi Kabupaten Tuban saat ini adalah tingginya angka kemiskinan. Sementara, pertumbuhan pembangunan industri bisa dikatakan semakin menjamur.
Hingga kini, sebanyak 1.715 petani daerah penghasil Minyak dan Gas (Migas) di Kecamatan Singgahan dan Bangilan, 100 persen masuk dalam pendataan guna mendapatkan Kartu Tani. Kartu sakti tersebut, nantinya menjadi syarat untuk mendapatkan jatah pupuk.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban akan membangun irigasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah dialokasikan Rp8 miliar pada tahun anggaran 2017 ini.
Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan membuatkan Jalan Usaha Tani (JUT) di setiap daerah yang membutuhkan.
Peran TNI turut terjun ke lapangan memantau penyerapan gabah dalam rangka ikut menguatkan program swasembada pangan. Selain itu, dukungan diberikan atas rencana pemerintah memberikan kartu tani kepada para penggarap sawah. <div dir="auto"> </div>
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban merilis, jumlah Petani yang sudah terdata dalam Kartu Tani.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban merilis kenaikan jumlah petani. Dinas mengklaim, kenaikan angka petani mencapai 1000.
