Manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni yakin tim yang dipegangnya raih poin penuh ketika bertandang melawan Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan liga dua Indonesia tahun 2017. Keduanya, akan bertanding di Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (6/7/2017) mendatang.
Setelah libur puasa, Persatu Tuban dijadwalkan tandang ke markas Persebaya Surabaya di awal bulan Juli mendatang. Sebagai supporter loyalis tim berjuluk Laskar Ronggolawe, Ronggomania pun tengah siap mengantar tim kesayangannya untuk mencuri poin penuh dalam laga lanjutan liga dua Indonesia.
si liburan puasa Ramadan 1438 Hijriah (H)/2017 Masehi (M), kesebelasan Persatu lakukan ujicoba melawan Persis Solo, Sabtu malam lalu (17/6/2017). Alhasil, Persatu tahan imbang tuan rumah di kandangnya, stadion Manahan Solo.
RAMADAN adalah bulan istimewa. Saking istimewanya hingga terminologinya bisa diuraikan dalam perspektif apapun. Salah satunya adalah dari dimensi sosial, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:958), memiliki arti berkenaan dengan masyarakat. <br />Bagi penulis, bulan ramadan memiliki sesuatu yang unik bila tinjauannya dari perspektif sosial. Yakni, lahirnya rasa persamaan di antara sesama, umat yang makan dan berpuasa di waktu yang sama. Terlebih dalam perspektif sosial, kita juga bisa melihat hal-hal yang bisa menumbuhkan spirit secara komunal, menyeluruh dan dilakukan banyak orang serta menghadirkan massa kala bulan ramadan. Hal itu bisa dilihat pada hal-hal berikut:
Ketua Koni Kabupaten Tuban, H. Mirza Ali Mansyur menggelar buka bersama Insan Pers se-Kabupaten Tuban di Faleeha Seafood, Komplek Ruko Merak, Jl Tuban-Merakurak, Minggu (18/6/2017).
Peristiwa persekusi kini tengah menjadi sorotan publik. Pemburuan yang dilakukan terhadap seseorang atau kelompok secara sewenang-wenang itu menyasar pihak tertentu. Salah satu kasus yang terbaru adalah menimpa remaja, M (15) di Jakarta Timur.
Medio bulan empat kemarin, April 2017, kampus UIN Sunan Ampel dihadapkan dengan kondisi percaturan politik mahasiswanya yang lumayan berkabut. Beberapa mahasiswa dari kubu selatan kurang sepakat dengan aturan Pra Pemilu Raya (Pemira) yang dibuat KPU. Karena memiliki indikasi menghalangi kubu tersebut masuk dalam partisipasi demokrasi kampus. Hal tersebut memunculkan beberapa keributan. Salah satunya bentrokan yang terjadi ketika pihak yang diuntungkan oleh regulasi—untuk tidak mengatakan se-pihak dengan golongan yang masih/sedang berkuasa—mengusung calon ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas dengan istilah kerennya Presiden Mahasiswa sedang melakukan kampanye terbuka di lingkungan kampus. Kampanye tersebut berakhir dramatis karena dibubarkan oleh mahasiswa yang kontra dengan aturan yang telah dibuat KPU.