Puasa, Penjual Jamu Gendong, Beralih Bertani
Bulan Ramadan, puluhan para penjual jamu gendong keliling di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban libur berjualan.
Bulan Ramadan, puluhan para penjual jamu gendong keliling di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban libur berjualan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa jamur pada makanan dapat menghasilkan racun yang dapat membuat Anda sakit, bahkan salah satu racun telah dikaitkan dengan kanker hati. Namun, bukan berarti semua makanan yang dinodai oleh jamur harus dibuang.
Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, dikenal dengan masyarakat yang berjualan jamu gendong. Biasanya, warga setempat sejak dinihari atau selepas salat Subuh, sudah membuat olahan jamu. Kemudian sekitar pukul 07.00 WIB, mereka berangkat naik bus menuju berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban. Bahkan ada yang hingga ke Kabupaten Bojonegoro, dan wilayah tetangga.
Terlihat salah seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban sedang meracik dan membuat jamu gendong dengan peralatan tradisional, Kamis (3/3/2016).
Para ibu rumah tangga yang berada di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban merupakan ibu-ibu yang di sela-sela kesibukannya bercocok tanam, mereka juga menjadi penjual jamu gendong Keliling.
Sebagian besar warga Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, bekerja sebagai petani. Namun, dari empat dusun yang ada di sana, yakni Dusun Krajan, Pencol, Sugihan dan Karang, terdapat lebih dari 25 orang perempuan yang menjadikan jamu gendong keliling sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Beberapa usaha kerap kali mengalami kendala dalam produksi. Tidak terkecuali usaha budidaya jamur tiram. Cuaca dan hama tikus menjadi tantangan bagi para pelaku usaha jamur yang berada di Desa/Kecamatan Rengel.
Adalah A.Yuri (65) warga Desa/ Kecamatan Rengel memulai usaha budidaya jamur tiram putih sembilan tahun lalu dengan modal Rp5 juta, kini dalam sehari ia mampu menghasilkan pendapatan kotor satu hari Rp4 juta lebih.
Usaha budidaya jamur tiram putih memiliki prospek menjanjikan. Hal demikian yang dilakukan A.Yuri (65) untuk mempertahankan bisnis budidaya jamur yang ia geluti sejak 2007 silam.
Keracunan jamur yang menimpa satu keluarga, pada hari Jumat (18/12/2015), di Dusun Ngindahan, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, mengakibatkan harus dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.