Harga Garam di Pasar Tradisional Enggan Turun
Harga garam konsumsi di pasar tradisional Kabupaten Tuban enggan turun. Meskipun, saat pemerintah melalui Menteri Kelautan dan Perikanan, telah mengimpor garam dari Australia.
Harga garam konsumsi di pasar tradisional Kabupaten Tuban enggan turun. Meskipun, saat pemerintah melalui Menteri Kelautan dan Perikanan, telah mengimpor garam dari Australia.
Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) dan pelaku usaha di Kabupaten Tuban dikejutkan dengan naiknya harga garam dapur. Sebab, dengan naiknya harga kebutuhan pokok dapur itu, isi kemasan menyusut dan tidak jarang membuat kaum hawa mengeluh.
Kelangkaan garam yang terjadi beberapa bulan terakhir ini, membuat stok bumbu dapur berasa asin tersebut sulit dijumpai di pasaran. Meskipun harganya juga mengalami kenaikan drastis.
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, memberikan perhatian atas kelangkaan garam yang terjadi beberapa bulan terakhir ini. Dia meminta, agar tidak ada permainan impor garam yang dilakukan oleh oknum tertentu.
Kelangkaan garam yang terjadi beberapa bulan terakhir ini mempengaruhi produksi pengolahan ikan asin di sejumlah daerah di Kabupaten Tuban.
Kelangkaan garam yang terjadi beberapa bulan terakhir ini membuat pengusaha ikan kering terkena dampaknya. Sebab, mereka menggunakan garam sebagai pengawet ikan.
Harga garam akhir-akhir ini memang terpantau meningkat drastis. Kenaikan harga tersebut disebabkan terjadinya kelangkaan garam disejumlah tempat, akibat gagal panen.
Ketiadaan garam terjadi di sejumlah pasar tradisional Tuban. Kenaikan harga bumbu dapur inipun ditaksir sudah mencapai dua kali lipat dibanding harga sebelumnya.
Garam grosok di Kabupaten Tuban mengalami kelangkaan di pasaran. Hampir seluruh lapak atau kios garam di pasar tidak tersedia garam tradisional hasil petani lokal tersebut.
Kelangkaan ketersediaan garam grosok di pasaran, membuat pedagang harus berspekulasi menyediakan bahan berasa asin tersebut.