Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Garam grosok di Kabupaten Tuban mengalami kelangkaan di pasaran. Hampir seluruh lapak atau kios garam di pasar tidak tersedia garam tradisional hasil petani lokal tersebut.
Menurut petani, kelangkaan garam grosok ini sudah terjadi selama dua bulan terakhir. Kelangkaan dikarenakan faktor cuaca yang tidak berpihak kepada para petani garam itu.
Salah seorang petani garam asal Desa Cepokorejo, Munasir (53) mengatakan, kelangkaan garam grosok ini dikarenakan seringnya terjadi hujan saat akan memasuki masa panen. Sehingga garam akan hancur dan tidak jadi.
"Saat mau panen ternyata turun hujan, akhirnya garamnya tidak jadi," ujar dia saat ditemui di lahan garapannya di Cepokorejo, Kecamatan Palang.
Pernyataan sama juga diungkapkan petani garam lainnya, yaitu Lastopo (35). Dia mengungkapkan memang selama dua bulan terakhir ini garam grosok sangat langka, karena sering terjadi hujan.
"Sering hujan, jadi susah untuk bisa panen, akhirnya garam grosok susah didapat," jelasnya.
Atas kondisi kelangkaan garam grosok tersebut, harga pun mengalami kenaikan. Jika harga sebelumnya hanya Rp. 2500 per kilo gramnya, sekarang menjadi Rp. 5000. Namun barang juga masih sangat susah untuk didapat.[nok/ito]