Bantuan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Pacitan, Jawa Timur (Jatim) terus mengalir dari berbagai daerah. Salah satunya dari warga Nahdlatul Ulama (NU) yang disalurkan melalui NU CARE-LAZISNU Tuban.
Hujan deras disertai angin yang sering mengguyur beberapa daerah di Kabupaten Tuban pada awal musim penghujan kali ini, merugikan sebagian petani.
Menjadi seorang yang aktif dalam berorganisasi seperti perguruan silat, tak lantas hanya mementingkan diri dan kepentingan organisasinya sendiri.
Bencana banjir dan longsor di daerah Pacitan, memunculkan banyak simpati dari berbagai masyarakat umum. Seperti halnya yang dilakukan kumpulan mahasiswa Tuban.
Dalam rangka membantu saudara-saudara yang terkena dampak bencana alam di kawasan Kabupaten Pacitan, puluhan pendekar dari Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Soko melakukan penggalanagan dana.
Dalam sehari saja, uang untuk jasa parkir yang diterapkan Pemerintah Desa (Pemdes) Maibit, Kecamatan Rengel dan pemuda setempat, dalam turnamen sepakbola Piala Bupati Cup III di zona Rengel bisa mencapai nominal jutaan rupiah, Kamis (7/12/2017).
Laga turnamen yang mempertarungkan tim Rengel kontra Jenu, membuahkan hasil akhir 0-1. Tim Jenu berhasil mecetak gol atas tim tuan rumah, Rengel, (6/12/2017).
Musibah bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Pacitan, mendapat perhatian penuh dari dua organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Tuban. Perhatian tersebut lahir dari Banser Maritim (Baritim) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Seorang pejalan kaki bernama Mulyono (65) warga Desa Gadon, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, tewas seketika setelah terlibat Kecelakaan Lalau Lintas (Laka Lantas) di Jalan Tuban-Bulu turut Desa Gadon, Rabu (6/12/2017).
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur beberapa pekan lalu mengundang empati dari Kepolisian Polres Tuban.
