Masuk pekan ketiga masa kampanye Pilbup 2024, Kabupaten Tuban dilanda kehangatan politik akibat insiden rusaknya sejumlah alat peraga kampanye (APK) Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil (Cabup-Cawabup).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus melakukan upaya penanganan terhadap ratusan baliho dan banner petahana Bupati dan Wakil Bupati yang masih terpasang di berbagai fasilitas publik, Selasa (8/10/2024).
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tuban mengungkapkan masih banyaknya baliho bupati petahana, Lindra yang tetap terpampang di berbagai instansi pemerintah dan ruang publik. Baliho tersebut tertempel logo Pemkab Tuban.
Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi Kabupaten Tuban menggelar aksi unjuk rasa di dua lokasi berbeda pada Jumat (27/09/2024) pagi.
Secara terbuka Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jawa Timur IX asal Partai Amanat Nasional (PAN) Rahmat Santoso meminta maaf kepada korban yang tertimpa baliho kampanye miliknya, Senin (5/2/2024).
Beberapa waktu lalu, sebuah Alat Peraga Kampanye (APK) berupa baliho di sekitar Jalan Masjid Al-Falah, tepatnya di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban roboh dan mengenai seorang pengendara yang melintas di wilayah tersebut.
Polisi akan memanggil Rahmat Santoso, buntut robohnya Alat Peraga Kampanye (APK) yaitu baliho yang bahayakan pengguna jalan, Rabu (31/1/2024).
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tuban masih menelusuri kronologi Alat Peraga Kampanye (APK) milih slaah seornag calon legislatif (caleg) yang roboh menimpa seorang perempuan pengguna jalan, Rabu (31/1/2023).
Beberapa hari belakangan ini, terpantau sejumlah baliho Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) mulai terpasang di sejumlah ruas jalan yang ada di Kabupaten Tuban. Bukan hanya di pusat kota saja, namun pemasangan baliho para Caleg tersebut juga menyasar disejumlah titik pedesaan.
Nasib nahas dialami tukang cat jatuh saat mengecat baliho di Kabupaten Tuban, tepatnya di pertigaan Manunggal Selatan Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Jumat (25/3/2022). Korban yang belum diketahui identitasnya, diduga kesetrum kemudian jatuh dari ketinggian delapan meter dan kepalanya membentur trotoar.
