Alasan Lain Anak Perlu Tidur Siang
Selain asupan gizi seimbang, waktu tidur juga penting untuk tumbuh kembang anak. Menurut penelitian terbaru, anak yang tidur siang lebih baik mengingat kata-kata baru dibanding anak yang tidak tidur siang.
Selain asupan gizi seimbang, waktu tidur juga penting untuk tumbuh kembang anak. Menurut penelitian terbaru, anak yang tidur siang lebih baik mengingat kata-kata baru dibanding anak yang tidak tidur siang.
Besarnya perhatian sekaligus harapan orangtua terhadap anak pertama, membuat anak pertama lebih rentan alami penyakit yang berhubungan dengan stres.
Orangtua memang tidak perlu melarang sama sekali anak-anaknya bermain gawai, namun penggunannya tetap perlu dibatasi dan diawasi agar tidak sampai kecanduan.
Anak-anak masa kini umumnya sudah terpapar gawai atau gadget sejak bayi. Baru lahir pun mereka kerap menjadi objek foto maupun video menggunakan smartphone oleh orangtuanya.
Olahraga ternyata tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga mental. Dalam studi terbaru, peneliti dari Norwegian University of Science and Technology menemukan manfaat olahaga untuk mengatasi depresi pada anak-anak.
Jajaran Polsek Jenu, meringkus tiga anak yang masih di bawah umur. Diduga ketiganya terlibat pembobolan dua almari berisi buku-buku pelajaran di SDN Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Seorang sopir mobil Pick Up dengan Nopol H 1225, Handoyo (45), asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mendadak menghentikan laju kendaraannya di hadapan petugas Polsek Jenu, Kabupaten Tuban.
Anak-anak harus dijauhkan dari asap rokok. Asap rokok yang mengandung zat-zat berbahaya itu dapat dengan mudah merusak fungsi saluran pernapasan anak. Sebab, anak-anak, terutama berusia di bawah 5 tahun belum memiliki kekebalan tubuh yang kuat seperti orang dewasa.
Anak-anak, mulai dari masih bayi mudah sekali terserang pilek atau rinitis. Meski tergolong penyakit ringan, orangtua kerap khawatir dan buru-buru membawa anak ke dokter jika pilek tak kunjung sembuh.
Menghadapi remaja saat ini tak semudah yang dikira. Orang dewasa terkadang tak habis pikir dengan perilaku anak remaja. Psikolog remaja Elizabeth Santosa mengatakan, remaja umumnya memiliki karakter yang suka berargumen. Mereka berani protes terhadap hal yang tidak disukainya atau tidak sependapat, termasuk nasihat orangtua.