Minat baca menjadi salah satu masalah serius di negeri ini. Bagaimana tidak, saat ini minat baca pelajar masih sangat rendah, sehingga dapat memunculkan keresahan-keresahan di masa depan.
Awal tahun 2020, buta aksara masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Potret buram dunia pendidikan ini, rata-rata yang tidak bisa membaca yakni golongan Lansia usia 50-60 tahun ke atas.
Polisi tak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban saja. Namun juga mempunyai fungsi lain dalam mendukung kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
Kesenjangan Indeks Perkembangan Manusia (IPM) masyarakat Tuban, terbilang cukup tinggi untuk wilayah Kabupaten atau Kota se-Jawa Timur. Dari 38 Kabupaten atau Kota di Jawa Timur, Tuban menempati peringkat ke 27.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), melalui UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Tuban yang menangani pendidikan non formal menyelenggarakan pelatihan keterampilan di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Persentase melek huruf warga Kabupaten Tuban sejauh ini tampak lamban dalam peningkatan. Data litbang blokTuban.com menyebutkan dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut, sejak 2012 hingga 2014 angka melek huruf atau kemampuan warga dalam membaca dan menulis masih belum optimal. Hal ini menjadikan Tuban di tahun 2014 menduduki peringkat 28 dari 38 kota/ kabupaten di Jawa Timur dalam kasus melek huruf.
Kecamatan Kerek menjadi daerah yang diprioritaskan dalam pengentasan buta aksara oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Hal itu disampaikan, Kabid Pordikmas dan Jarahnitra Disdikpora Tuban, Toni Sudiyantono, menurutnya Kecamatan Kerek merupakan fokus dalam pengentasan buta huruf dengan alasan tertentu.
Pengentasan buta aksara, merupakan program rutin tahunan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban. Tujuannya, membuat masyarakat menjadi melek aksara (bisa baca), dalam hal ini pelaksanaannya dilakukan melalui Bidang Pordikmas dan Jarahnitra.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban mengadakan kegiatan keaksaraan fungsional (KF). Kegiatan ini dimulai tanggal 1-3 Maret 2016 dari pukul 08.00 sampai 15.00 WIB di Gedung Utama Disdikpora.
Buta aksara, atau tidak bisa membaca dan menulis, masih menjadi potret buram dunia pendidikan di Kabupaten Tuban.
