Pengamat: Riyadi-Wafi Tawarkan Pengembangan SDM, Lindra-Joko Bicarakan Infrastruktur

Reporter : Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban mengadakan Debat Publik perdana pada Minggu (20/10/2024), di mana kedua pasangan calon bupati menunjukkan performa yang baik dalam menyampaikan program kerja dan janji kampanye mereka.

Menurut Baihaki Sirajt, Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), terdapat perbedaan mendasar dalam visi-misi kedua pasangan calon. 

Baihaki menyebutkan bahwa pasangan nomor urut 1, Riyadi-Wafi Abdul Rosyid, lebih menekankan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), sedangkan pasangan nomor urut 2, Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono, lebih fokus memamerkan hasil pembangunan infrastruktur selama tiga tahun terakhir.

“Ada dua perbedaan utama yang saya lihat dari debat tersebut. Riyadi-Wafi mengutamakan peningkatan SDM melalui pendidikan, sementara Lindra-Joko lebih condong pada pembangunan infrastruktur,” jelas Baihaki.

Ia menambahkan bahwa meski pembangunan infrastruktur penting, pengembangan SDM di Tuban, khususnya generasi muda, jauh lebih mendesak. 

Jika SDM lokal tidak segera dibangun, masyarakat Tuban hanya akan menjadi penonton dalam perkembangan industri yang tengah berlangsung di wilayah tersebut.

“Tuban memiliki kekayaan alam yang melimpah, seperti minyak dan gas serta industri semen. Namun, mayoritas pekerja di sektor-sektor ini masih berasal dari luar Tuban karena SDM lokal belum memadai,” kata Baihaki.

Ia juga mengapresiasi program pencetakan 10.000 sarjana Strata 1 dan 1.000 sarjana Strata 2 yang diusulkan oleh pasangan Riyadi-Wafi. 

Menurutnya, program ini sangat relevan untuk mendukung industrialisasi yang sedang berlangsung di Tuban, serta realistis mengingat anggaran daerah (APBD) Tuban yang mencapai Rp3,4 triliun.

“Dengan adanya pembangunan kilang minyak yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia serta pabrik semen baru, SDM lokal Tuban harus dipersiapkan dengan baik agar mereka bisa berperan lebih dari sekadar pekerja kasar,” tutup Baihaki. [Rof/Ali]