Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Laga seru penuh drama tersaji di Stadion Bumi Wali Tuban Sport Center saat Persela Lamongan menjamu Rans Nusantara FC dalam pertandingan Liga 2 yang berakhir imbang 1-1.
Gol penyama kedudukan dari Rans Nusantara FC di menit-menit akhir babak kedua menjadi sorotan utama dalam duel ini, yang berlangsung dengan tensi tinggi di sepanjang pertandingan.Meski bermain di kandang sendiri, Persela Lamongan kembali gagal meraih kemenangan di hadapan pendukungnya. Hasil ini menjadi bahan evaluasi tim.
Pelatih Persela, Zulkifli Syukur, mengungkapkan kekecewaannya dalam konferensi pers usai laga. Menurutnya, ini adalah kali kedua timnya bermain imbang di kandang, dan hasil ini menjadi bahan evaluasi penting bagi seluruh perangkat tim.
“Kami akan bicara dari hati ke hati dengan pemain. Kita harus cari tahu apa permasalahan yang membuat penampilan di kandang berbeda dengan laga tandang,” ujar Zulkifli.
Ia menambahkan bahwa permainan Persela di laga tandang cukup baik. Sebaliknya, saat bermain di kandang Laskar Joko Tingkir justru performanya di bawah.
Zulkifli akan mencari penyebab utama, apakah faktor teknis maupun non-teknis yang perlu diperbaiki.
Drama makin memanas ketika pemain dan official Persela melayangkan protes keras terhadap keputusan wasit yang mengesahkan gol penyeimbang dari Rans Nusantara di injury time babak kedua.
Gol tersebut dianggap kontroversial oleh kubu Persela, namun wasit tetap pada keputusannya.
Rans Nusantara FC, yang sempat tertinggal di babak pertama, bangkit dengan semangat juang tinggi. Pelatih Rans, Edi Sudiarto, memuji kerja keras anak asuhnya.
“Tidak mudah menghadapi Persela di kandang mereka. Alhamdulillah, kami bisa mencuri poin. Pemain sudah bekerja keras dan gol di menit akhir memberikan kepuasan tersendiri,” ujar Edi.
Gol penyelamat Ismail Salim Dunga yang datang di menit tambahan tersebut membuat Rans Nusantara berhasil mencuri satu poin dari laga tandang ini. Sekaligus memperpanjang rekor buruk Persela yang belum mampu menang di laga home musim ini.
Tak hanya gol, pertandingan ini juga dihiasi lima kartu kuning, empat di antaranya diberikan kepada pemain Persela dan satu untuk pemain Rans Nusantara.
Atmosfer panas di lapangan, baik dari pemain maupun suporter, membuat pertandingan ini semakin dramatis hingga peluit akhir berbunyi.
Dengan hasil ini, Persela akan segera berbenah jika ingin kembali ke jalur kemenangan, terutama di kandang sendiri.[rof/ali]