Reporter : Ali Imron
blokTuban.com — Di tengah kemajuan teknologi dan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih menarik, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Tuban merespon kebutuhan guru dengan menggelar diklat nasional 32 JP Menyambut Tahun Ajaran Baru 2024/2025 “Membuat Modul Ajar Berbasis AI, Media Pembelajaran Interaktif, dan Asesmen dalam Kurikulum Nasional”.
Kegiatan ini kerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Lamongan (FEB UMLA), Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban 26-28 Juli 2024 secara in dan 29 Juli – 4 Agustus 2024 secara on.
Diklat ini sesuai usulan kebutuhan guru di tanah air terbukti antusias peserta sangat banyak, Tercatat ada 1128 pendaftar di penjuru Nusantara yang resmi mendaftar. Di Jumat, 26 Juli 2024 mengangkat tema “Gamifikasi Pembelajaran Interaktif untuk Siswa.”
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan dan pengetahuan dalam mengintegrasikan elemen permainan ke dalam proses belajar mengajar kekinian.
Baca Juga:
Tuban Masih Miliki 1.200 Tenaga Honorer dan 200 Tenaga Sukwan Tanpa Data BKN
IGI Kabupaten Tuban bersama stakeholder mengawal dan berkomitmen menghadirkan inovasi dalam pembelajaran. Diklat ini diikuti aktif guru berbagai daerah di Indonesia, termasuk guru-guru dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga menengah atas, mahasiswa, dan dosen.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara ahli di bidang pendidikan dan teknologi yang membagikan pengetahuan tentang bagaimana gamifikasi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar.
Ketua IGI Kabupaten Tuban, Ikhwan Fahrudin, dalam sambutannya menyampaikan, Gamifikasi bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan strategi yang terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan menyenangkan.
"Dengan gamifikasi, kita dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi siswa,” Katanya.
KGBN Tuban Gelar Temu Pendidik Nusantara XI
Kami konsiten bersama pemerintah dan guru meningkatkan mutu pendidikan dengan terus belajar sepanjang hayat. Belajar sesuai kodrat zaman kekinian, sehingga kita bisa terus eksis, kata guru muda ini.
Adapun materinya disajikan meliputi: Pengenalan Gamifikasi: Konsep dasar gamifikasi dan bagaimana prinsip-prinsip permainan seperti poin, level, dan tantangan dapat diterapkan dalam konteks pendidikan.
Desain Game untuk Pembelajaran: Cara merancang elemen permainan yang efektif, termasuk pembuatan misi, tugas, dan sistem penghargaan yang dapat memotivasi siswa.
Platform dan Alat Gamifikasi: Pengenalan berbagai alat dan platform yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan gamifikasi dalam kelas, seperti Kahoot, wordwall, Quizizz, dan Classcraft.
Studi Kasus: Analisis kasus nyata dari sekolah-sekolah yang telah berhasil mengintegrasikan gamifikasi dalam kurikulum mereka, serta diskusi tentang tantangan dan solusi yang ditemukan.
Workshop Praktis: Sesi interaktif di mana peserta dapat langsung mencoba membuat elemen gamifikasi dan merancang aktivitas pembelajaran berbasis permainan.
Respon peserta, diklat menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi yang disampaikan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru. Dengan adanya gamifikasi, saya merasa bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak monoton,” ujar Sofia seorang guru dari Kota Batu, Jawa Timur.
Sementara itu, Sariyati, menambahkan, “terima kasih, sangat menarik dan dapat ilmu baru”, terangnya.
Diklat ini merupakan bagian dari komitmen IGI Tuban untuk terus mendukung pengembangan profesional guru di Indonesia. Dengan adanya gamifikasi, diharapkan para pendidik dapat menghadirkan pengalaman belajar yang lebih engaging dan efektif bagi siswa mereka.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga memotivasi guru-guru untuk berinovasi dan terus mencari cara-cara baru dalam mendidik,” tutur Moh Zaki Aminudin narasumber ITC (IGI Trainer Center).
Sebagai langkah berikutnya, IGI Tuban berencana untuk mengadakan sesi lanjutan dan forum diskusi bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi implementasi gamifikasi di sekolah masing-masing dan berlanjut hari kedua dan ketiga. [Ali/Rof]