Sejarah Lebaran Ketupat, Warisan Tradisi Masyarakat Jawa

Reporter: Dwi Rahayu

 

blokTuban.com - Tradisi Lebaran Ketupat dilakukan pada hari ke-8 di bulan Syawal. Tradisi ini menandakan sudah dilakukannya puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

 

Seperti diketahui Pemerintah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Untuk Lebaran Ketupat diperingati sepekan kemudian pada 17 April 2024. 

 

Lebaran Ketupat atau bagi masyarakat desa menyebutnya Riyoyo Kupat adalah sebuah tradisi peringatan hari raya Idul Fitri di Indonesia, khususnya oleh masyarakat Jawa.

 

Sehari atau bahkan dua hari sebelum Lebaran Ketupat masyarakat umumnya sudah membeli bahan ketupat yang dari janur atau daun kelapa. Kemudian selongsong ketupat diisi dengan beras untuk dimasak menjadi ketupat.

 

Dilansir dari laman NU Online dikatakan awal kemunculan dari Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan kepada masyarakat. 

 

Makna Lebaran bagi Masyarakat Jawa

 

1. Lebaran, bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar. 

2. Luberan yang berarti meluber atau melimpah yang menjadi simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Seperti membayar atau menyalurkan zakat fitrah menjelang Hari Raya Idul Fitri, selain menjadi ritual wajib bagi Muslim, juga sebagai wujud kepedulian kepada sesama manusia.  

3. Leburan, yang juga memiliki makna habis dan melebur. Maksudnya, pada momentum Lebaran, dosa dan kesahalan akan melebur dan habis karena setiap Muslim dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

4. Laburan, berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air dan pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.  

 

Makna Ketupat bagi Masyarakat Jawa 

 

1. Kata Ketupat atau Kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Ngaku Papat. Ngaku Lepat bermakna mengakui kesalahan dan Ngaku Papat memiliki arti empat tindakan dalam perayaan Lebaran. 

 

2. Bentuk ketupat begitu sempurna yang menggambarkan tentang kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa dan akhirnya bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri. 

 

3.Ketupat mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal ini bisa terlihat dari rumitnya membuat bungkusan ketupat.  

 

3. Ketupat ")dapat dimaknai sebagai kesucian hati. Sebab setelah ketupat dibuka maka akan terlihat nasi putih yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati usai memohon ampunan dan segala kesalahan. 

 

Temukan konten blokTuban.com me

narik lainnya di GOOGLE NEWS