Reporter : Dwi Rahayu
blokTuban.com - Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, seorang ulama penyebar agama Islam generasi awal di tanah Jawa, diperkirakan datang ke Jawa tepatnya di Pelabuhan Tuban, Jawa Timur, pada tahun 1440 M atas undangan Raja Majapahit yang menikahi adik istrinya, Dewi Dwarawati. Beliau berasal dari negeri Samarkand, Asia Tengah.
Ayah dari Sunan Ampel Surabaya dan kakek dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat ini menyebarkan agama Islam dengan menggunakan pendekatan seni budaya dan wayang kulit sebagai media dakwah, Minggu(14/4/2024).
Makamnya terletak di Gesikharjo, Desa Gesik, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Lokasinya berada di belakang masjid peninggalan beliau.
Di dalam masjid tersebut, terdapat berbagai peninggalan sejarah seperti sumur, bedug, mimbar, dan benda-benda pribadi milik Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi.
Haulnya diperingati setiap bulan Syawal, tetapi sehari-hari makamnya selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru daerah.
Salah satu peziarah, Isroi, bercerita pengalamannya berziarah bahwa sebelum menuju makam, banyak warga sekitar yang berjualan makanan khas Tuban, termasuk ikan asin dan terasi.
Pengunjung lainnya, Tersisa Dewi, mengatakan komplek makam terdiri dari makam keluarga dan makam sahabat Maulana Ibrahim Asmoroqondi.
Setelah berziarah ke makam Mbah Asmoro Qondi, pengunjung bisa menikmati pantai yang berada tepat di depan makam, sembari melepas penat. Bermain air dan menghirup udara segar menjadi tawaran menarik dari kawasan pantai sekitar.
"Anda juga bisa bermain air atau hanya sekedar menghirup sejuknya udara pantai," katanya.
Berbicara soal oleh-oleh, di daerah Kecamatan Palang terdapat salah satu kudapan atau jajanan khas, yaitu Pelas Palang, dan banyak olahan laut yang diasinkan.
Rekomendasi setelah ziarah adalah membeli es krim nangka tradisional di depan masjid.
Pengunjung lain Cak Mansyur dari Lampung mengatakan, Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi adalah salah satu destinasi/tempat ziarah yang berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Makam beliau berada di area dekat pesisir pantai Tuban, sehingga tidak heran jika di area dekat makamnya banyak menjual oleh-oleh olahan ikan laut.
"Parkir kendaraan juga tidak jauh dari makamnya, dan lokasi parkir juga sangat luas," katanya.
Rombongan peziarah dari Lampung menjadikan makam beliau sebagai salah satu tujuan ziarah ketika mengadakan agenda Ziarah Wali Songo.
"Tempat ziarah ini buka 24 jam dan dapat menampung jamaah cukup banyak, karena bertempat di belakang masjid," tandasnya. [Dwi/Ali]