Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Melambungnya harga Elpiji 3 Kilogram (Kg) di beberpa daerah di Tuban diduga karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban kurang dalam melakukan pengawasan di pengecer/toko, Senin (18/3/2024).
Taufiq Kurniawan, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara) menyayangkan alasan Pemkab Tuban, bahwa tingginya harga eceran Elpiji karena adanya keterlambatan droping dari Pertamina.
Menurutnya, stok Elpiji di Kabupaten Tuban pada awal Ramadan 1445 H masih banyak. Untuk wilayah Jatirogo hanya ada 2 pangkalan dari 85 pangkalan se Jatirogo, yang dalam kondisi kritis karena hanya ada stok sekitar 20 tabung.
Hal tersebut bukan karena telat dropping melainkan masih dalam pengiriman.
“Disayangkan pernyataan gitu atau tidak dilakukan pengawasan di pengecer/toko. Stok kemarin banyak hanya 2 pangkalan yang dalam pengiriman,” ujar Taufiq.
Lebih lanjut Taufik juga menjelaskan jika dengan adanya fenomena ini pihak Pertamina telah mengambil sampel di wilayah Jatirogo dan rata-rata setiap pangkalan masih memiliki sekitar 50-an tabung elpiji, dan tergolong cukup banyak.
“Kemarin kita ambil sampel di pangkalan-pangkalan masih ada sekitar 50 elpiji,” imbunya.
Kemudian, ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak membeli elpiji di pengecer jika harganya cukup tinggi, alangkah baiknya, jika masyarakat mau membeli di pangkalan saja. Sebab, setiap desa sudah ada sekitar 4 pangkalan elpiji yang tersedia di tiap desa.
Begitupun dengan harganya, untuk elpiji yang dijual di pangkalan harganya tentunya lebih murah dibandingkan di toko karena sesuai dengan SK Gubernur SK Gubernur Jatim sebesar Rp16.000.
“Pemda harusnya juga gitu, melarang membeli jika harganya mahal, jangan malah mendukung situasi,” bebernya.
Sebab jika elpiji dengan harga mahal tetap dibeli oleh masyarakat, menurut Taufiq dapat membuat oknum pengecer senang dan terus melakukan tindakan ini.
Diberitakan sebelumnya bahwa Pemkab Tuban melalui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Tuban, Agus Wijaya, mengatakan jika, kenaikan harga elpiji ditengarai adanya keterlambatan dropping saat libur tanggal merah selama 3 hari.
[Nur/Ali]