Reporter : Muchamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Kelangkaan LPG subsidi 3Kg dan tingginya harga eceran di pasaran terjadi di Kabupaten Tuban dalam sepekan terakhir. Bahkan fenomena ini juga viral di beberapa grup media sosial Tuban.
Harga elpiji di sebagian wilayah Kecamatan Bangilan tembus di angka Rp25.000. Ada juga yang di bawahnya, mulai Rp22.000 hingga Rp24.000.
Dari data yang diperoleh blokTuban.com, harga gas melon Rp25.000 dan Rp24.000 ditemukan di wilayah Desa Banjarworo. Sedangkan harga elpiji Rp22.000 bisa ditemukan di wilayah Desa Bangilan.
"Kemarin Rp23.000, sekarang malah sudah Rp25000," terang Innah, ibu rumah tangga asal Banjarworo tersebut saat ditanya wartawan media ini, Sabtu (16/3/2024).
Selain mahal, wanita berusia 34 tahun itu mengaku jika stok elpiji kian langka di Banjarworo. Maka tidak jarang, jika dirinya juga harus mencari hingga keluar desa ketika di desanya stoknya kosong.
Sementara itu, ibu rumah tangga asal Desa Bangilan, Siti Rohani menjelaskan, harga elpiji 3kg di desanya didapat dengan harga Rp22.000. Kedatangan dari pengirim juga telat.
"Harganya (elpiji,red) Rp22.000 di saya. Telat juga," ucap ibu yang setiap hari bertugas sebagai juru masak makan lansia tersebut.
Senada dengan Fitria (34) pemilik warung Seafood di Kecamatan Jatirogo mengatakan, kelangkaan LPG subsidi sudah terjadi dalam 5 hari terakhir.
"Sudah 5 hari ini harga LPG 3Kg kisaran Rp24-25 ribu. Itu di Jatirogo dan Kenduruan juga sama," katanya.
Dia berharap, baik Pertamina maupun Pemerintah Daerah segera turun tangan untuk menyetabilkan harga LPG sesuai dengan eceran tertinggi dari Pemerintah Pusat.
Tak hanya di tiga kecamatan tersebut, blokTuban.com juga mendapat informasi bahwa sulitnya mendapatkan LPG subsidi juga dialami warga Kecamatan Grabagan dan Semanding.
blokTuban.com juga mendapat info dari agen LPG subsidi bahwa tidak ada kelangkaan sama sekali. Harga juga tetap. Sebagaimana dilaporkan di situs resmi Siskaperbapo Jatim harga LPG 3Kg semestinya Rp18.667/tabung.
Taufik Kurniawan perwakilan Pertamina Patraniaga Jatim saat di konfirmasi menerangkan, timnya akan mengecek kondisi lapangan terlebih dahulu.
"Saya cek dulu mas di lapangan," kata Taufik.
Begitupula Agus Wijaya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Tuban sedang koordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk memastikan stok LPG subsidi di wilayahnya aman.
"Memang biasanya di kondisi hujan permintaan agak tinggi. Masih dicek sama Hiswana Migas," jelasnya. [Rof/Ali]