Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Mahalnya harga beras di Kabupaten Tuban hingga Rp16 ribu per kilogram, menjadi atensi dari berbagai pihak. Pasalnya hal ini, sangat membuat masyarakat merasa resah.
Di tengah tingginya harga beras yang melonjak, justru berbanding terbalik dengan harga gabah yang semakin turun. Dari yang awalnya Rp7,9 ribu, kini turun menjadi Rp7,3 ribu per kilogramnya.
Kondisi tersebut, turut direspon oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban.
Kepala Diskopumdag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya mengatakan seiring dengan panen raya nantinya, ia berharap hal tersebut berangsur-angsur dapat menurunkan harga beras di Kabupaten Tuban.
"Harapannya bisa, karena dengan harga gabah yang rendah secara otomatis nanti harga berasnya juga akan turun," terangnya, Minggu (3/2/2024).
Kendati demikian, penurunan itu tidak serta merta langsung turun begitu saja. Akan tetapi, harus melalui beberapa proses terlebih dahulu.
Sebab, dari pengelola selep padi sendiri, lanjutnya, harus keliling mencari gabah terlebih dahulu dan tidak langsung memproses gabah yang baru saja dipanen.
"Mereka mungkin tidak langsung memproses gabah yang baru dipanen, nanti ada proses driying terlebih dahulu," ungkapnya.
Adapun proses driying tersebut, merupakan proses untuk mengeringkan gabah atau mengurangi kadar air, agar kualitas gabah dalam keadaan yang bagus. [Sav/Ali]