Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Pertulo merupakan salah satu jajanan asal Jawa Timur tradisional yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat. Meski demikian, hingga kini keberadaannya masih banyak ditemukan di Kabupaten Tuban, khususnya di Kecamatan Widang.
Pasalnya, masyarakat setempat masih ada yang membuat jajanan satu ini, untuk dijajakan atau dijual setiap harinya, dengan cara berkeliling ataupun menetap disatu tempat.
Kendati demikian, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membuatnya sendiri. Sebab, selain hasilnya lebih banyak, juga bikinnya sangat mudah, lantaran bahan-bahannya mudah didapatkan.
"Pertulo ini bahan dasarnya tepung tapioka dan tepung beras mbak," ujar salah seorang warga di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Wati.
Selain tepung beras dan tepung tapioka, bahan lainnya yaitu santan, gula merah, gula pasir, garam, vanilli, dan juga daun pandan. Pertulo ini disajikan dengan santan.
Untuk membuatnya, langkah yang harus dilakukan ialah mencampur tepung beras dengan santan, sembari diaduk masukkan pula tepung tapioka dan uleni hingga kalis dan merata.
"Kalau sudah kalis bagi adonan beberapa bagian, untuk diberikan pewarna yang berbeda-beda sesuai dengan yang diinginkan, kemudian cetak sesuai selera," katanya.
Biasanya, Pertulo dicetak menggunakan cetakan khusus, maupun menggunakan plastik yang ujungnya bisa dilubangi hingga adonan menyerupai mie dan dibentuk bulat.
Jika sudah dicetak, kemudian Pertulo bisa dikukus kurang lebih selama 10 menit, hingga adonan menjadi matang dan padat.
"Kemudian buat kuah santan, dengan mencampur semua bahan. Seperti gula merah, garam, gula pasir, vanilli dan daun pandan," paparnya.
Apabila kuah santan sudah siap, maka langkah selanjutnya ialah menyiram Pertulo pada saat santan masih dalam keadaan hangat, dan Pertulo siap dinikmati. [Sav/Ali]