Kandungan Gizi ASI Turun Saat Balita Usia 6 Bulan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Tuban Suswati mengajak masyarakat menyadari pentingnya gizi untuk pembangunan bangsa, Minggu (28/1/2024). 

Mengambil tema Makanan Pendamping (MP) Asi, Kaya Protein Hewani Cegah Stunting, Hari Gizi Nasional menjadi momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya gizi untuk membangun suatu bangsa. Hal ini sangat relevan dengan kondisi saat ini yang angka prevalensi stunting di Kabupaten Tuban masih cukup tinggi.

Menurut Suswati, program pemberian makanan tambahan kaya nutrisi dan protein hewani untuk anak, serta suplemen gizi untuk ibu hamil merupakan langkah integral mengurangi stunting di Kabupaten Tuban.

“Dalam hal ini, dibutuhkan usaha tidak hanya dari para pemberi nutrisi saja, tapi juga semua stakeholder,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan akan tugas besar para ahli gizi di Kabupaten Tuban untuk ikut mengurangi angka stunting. Apalagi, angka stunting ditargetkan 14 persen untuk tingkat nasional, diharapkan Tuban bisa mencapai angka 20 persen.

Pentingnya kampanye lengkapi MP-ASI dengan asam amino dari protein hewani harus dimulai sejak kecil. Hal ini penting, sebab kebutuhan nutrisi anak tidak lagi cukup didapatkan hanya dengan ASI, karena kandungan nutrisi pada ASI akan terus menurun setelah anak berusia enam bulan.

“Kandungan gizi ASI akan berkurang sekitar 30 persen saat anak usia 6-8 bulan dana akan terus berkurang seiring bertambahnya usia anak. Jadi, anak harus diberi asupan protein hewani dengan kadar yang cukup , barengi dengan ASI,” jelasnya. 

Pada puncak peringatan Hari Gizi Nasional ke-64, yang diselenggarakan di GOR Rangga Jaya Anoraga, Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana memberi apresiasi. 

Ia mengajak semua anggota Persagi untuk terus menunjukan eksistensi dan komitmen mereka melalui berbagai macam program kesehatan, utamanya masalah stunting.

“Masalah stunting cukup pelik di Kabupaten Tuban, untuk itu peran ahli gizi sangat dibutuhkan,” ucap sekda.

Sinergi dengan pemerintah sangat dibutuhkan untuk optimalisasi program pengurangan angka stunting. Diketahui, angka prevalensi stunting di Kabupaten Tuban masih 24 persen, dan angka nasional saat ini adalah 20 persen. 

"Bupati Lindra memasang target tahun ini bisa turun hingga ke angka 20 persen, dan ini harus kita realisasikan bersama demi masa depan generasi kita,” bebernya.

Sekda meyakinkan, melalui lomba cipta menu yang diinisiasi, hingga masifnya sosialisasi tentang pentingnya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi terhadap ibu hamil, calon ibu hingga anak, akan bisa mengurangi angka prevalensi tersebut.

Apalagi, potensi peternakan dan perikanan yang dimiliki Kabupaten Tuban, menjadi salah satu sumber protein hewani pencegah stunting.

Atas hal tersebut, penanganan stunting tidak mungkin diinisiasi oleh pemerintah saja, namun semua stakeholder termasuk Persagi untuk masif melakukan kampanye pemberian makanan bergizi. 

Persagi harus bisa memberi masukan terkait hal ini, bagaimana strategi jangka panjang mengenai pemberian gizi yang baik untuk masyarakat.

“Bagaimana bersama pemerintah, Persagi mampu berkomitmen untuk mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih aware terhadap pemberian makanan bergizi berprotein hewani kepada anak, untuk menangani stunting ini,” harapnya.

Hari Gizi Nasional juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes P2KB) Esti Surahmi, Ketua DPC Persagi Tuban Suswati, Ketua Dharma Wanita Persatuan Sri Rahayu Budi Wiyana, Ketua TP PKK Tuban Hart Novembria, Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Tuban Aulia Hany Mustikasari, dan Ketua Organisasi Kesehatan. [Ali/Dwi]