Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Malam itu Jumat 27 Oktober 2023, Zuliatin (42) warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dipamiti oleh putranya yang bernama Z (15) untuk pergi ke warung kopi.
Sang ibu pun dengan legowo mengizinkan putranya, pergi ke warung kopi bersama dua orang temannya. Z pun lantas mengeluarkan sepeda motor Honda Beat berwarna putih merah dengan nomor polisi S5343 GT, keluaran tahun 2016.
Z mulai nyalakan motornya dan tampak terdengar dari telinga Zuliatin suara motor tersebut perlahan mulai tak terdengar.
Sampai tengah malam, sang anak masih belum pulang. Hal ini tak menjadikan Zuliatin berpikiran buruk. Sebab, sudah menjadi hal biasa putranya pulang larut malam.
"Sudah biasa pulang malam, namun biasanya ngopinya kan hanya di sekitaran Desa Ngadirejo. Jadi ya nggak kuatir atau berpikiran aneh-aneh," ujar Zuliatin.
Namun sekitar pukul 03.00 WIB, di hari Sabtu 28 Oktober 2023, Zuliatin mendapat kabar bahwa anaknya mendapat musibah.
Singkat cerita Z dan 2 temannya, berniat mampir ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Sebelum pulang, tiba-tiba melihat segerombolan remaja dengan membawa berbagai jenis senjata tajam sajam.
"Anak saya saat di SPBU melihat segerombolan orang yang membawa sajam," imbuhnya.
Melihat segerombolan orang tersebut dapat membahayakan dirinya dan teman-temannya. Z lantas memberitahu kedua temannya yang bernama A (15) dan R (16) agar segera menjauh dari SPBU.
Sayang saat hendak menyebrang jalan untuk melarikan diri tiba-tiba terdapat truk yang melintas. Hal ini menyulitkan dirinya untuk melarikan diri. Kemudian segerombolan remaja yang berjalan dari arah utara ke selatan langsung meroyok dan merebut kendaraan sepeda motor milik Z.
Tak hanya meroyok para remaja tersebut juga tampak menodongkan senjata tajamnya ke tubuh Z dan temannya.
Z yang berhasil lolos melompat ke area persawahan dan berlari sekencang-kencangnya. Namun sayang bagi kedua temannya mereka tak bisa lari dan mengharuskan mereka terkena sabetan senjata.
"Z berhasil lari di area persawahan," bebernya.
Usai segerombolan orang bersenjata tajam tersebut pergi, Z kemudian mencoba menghampiri kedua temannya tersebut untuk melihat kondisinya.
Beruntung kedua temannya masih dalam kondisi selamat namun mendapatkan beberapa luka sayatan.
Dari kejadian tersebut sepeda motor kesayangannya sudah tidak ada di lokasi tersebut dan diduga dibawa oleh sekelompok orang pembawa senjata tajam tersebut.
Tak ada kendaraan untuk pulang, mereka pun berpikir untuk menghubungi temannya yang ada di rumah hasilnya mereka dijemput oleh beberapa remaja serta kepala dusun Nawangan.
"Anak saya menghubungi teman rumahnya dan dijemput," pungkasnya.
Bagi Zuliatin melihat kondisi anaknya dan teman-temannya yang diperlakukan seperti itu, ia sangat berharap agar kasus ini bisa segera terungkap sebab selain meresahkan masyarakat sekitar para pelaku harus mendapatkan hukuman semaksimal mungkin. [Nur/Ali]