Amalan Dzikir Setelah Shalat Dhuha Membuka Pintu Rezeki

Oleh: Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Salah satu shalat sunnah yang dikerjakan di pagi hari, shalat Dhuha memilliki kedahsyatan membuka harapan pintu keberkahan dan kesejahteran sepanjang hari.

Karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyia-nyiakan waktu pagi. Jika pandai memanfaatkannya, maka mendapatkan kesuksesan. Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan pada sahabatnya bersikap malas-malasan dan meremehkan pagi hari.

Setelah mengerjakan shalat Dhuha, duduk sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Banyak kalimat dzikir yang pernah dibaca Nabi sambil mengusap wajahnya, salah satunya terdapat dalam kitab Al-Adzkar karya An-Nawawi: 

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ اَللّٰهُمَّ اَذْهِبْ عَنِّى الْهَمَّ وَالْحَزَنَ

Artinya : Aku mengaku bahwa tak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, jauhkanlah dariku kegundahan dan kesedihan. 

 

Dzikir Setelah Shalat Dhuha

Sebelum mengetahui bacaan doa, dzikir juga sangat dianjurkan dibaca setelah shalat Dhuha. Dzikir dan doa setelah sholat Dhuha akan menambah kesempurnaan ibadah sunnah yang satu ini. 

1. Membaca Istighfar Sebanyak 33 Kali

Astaghfirullaahal ‘adziim.

2. Artinya: “Ampunilah aku Ya Allah, Dzat Yang Maha Agung."

3. Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali.

4. Membaca Surat Al-Falaq sebanyak 3 kali.

5. Membaca Surat An-Naas sebanyak 3 kali.

6. Membaca Tasbih Sebanyak 33 Kali

7. Subhanallah

Artinya: “Maha Suci Allah."

8. Membaca Tahmid Sebanyak 33 Kali

Alhamdulillah

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah."

9. Membaca Takbir Sebanyak 33 Kali

Allaahu akbar

Artinya: “Allah Dzat yang Maha Besar."

10. Membaca Tahlil

Laa ilaaha illallaahu.

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah."

 

Doa Setelah Shalat Dhuha 

Namun terdapat satu doa setelah sholat dhuha yang populer dipanjatkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia. Doa ini bukanlah berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Doa ini dicantumkan oleh Asy-Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad-Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.

للّٰهُمَّ اِ نَّ الضُّحَآ ءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاء َ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ و َالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَ الْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ و َالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ ر ِزْقِى فِى ا لسَّمَآءِ فَ أَنْزِلْهُ و َاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْض ِ فَأَخْرِجْ هُ وَاِنْ كَ انَ مُعَسَّر ًا فَيَسِّرْ هُ وَاِنْ كَ انَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَان َ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَ اءِكَ وَبَهَ اءِكَ وَجَمَ الِكَ وَقُوَ ّتِكَ وَقُدْ رَتِكَ آتِنِ ىْ مَآاَتَيْ تَ عِبَادَكَ الصَّالِحِي ْنَ

Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka.

Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

 

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS