Reporter: Dahrul Mustaqim
blokTuban.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian Masyarakat (Abmas) dari Laboratorium Remediasi Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjelaskan hasil pengukuran timbulan sampah di Wisata Pantai Kelapa, Kelurahan Payuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Senin, (30/10/2023)
Kegiatan tersebut dihadiri puluhan warga yang terdiri dari pengelola wisata, Ketua RT, RW, Lurah, dan perwakilan dinas terkait. Warga antusias datang untuk mendengarkan cara pengelolaan sampah, terutama batok kelapa muda (degan).
“Batok degan memang paling banyak, lebih dari 80% dari total timbulan sampah di area wisata. Kami arahkan supaya diolah menjadi cocopeat untuk pupuk organik. Kami juga hadirkan Pak Max, praktisi pengolah limbah degan menjadi cocopeat yang berasal dari Bali dan organisasi Kelapot. Untuk sampah organik selain degan, kami berikan empat paket komposter untuk membantu pengolahan,” terang Harmin Sulistyaning Titah, dosen Teknik Lingkungan ITS yang menjadi ketua Abmas dan pembina KKN.
Harmin menambahkan bahwa berdasarkan perhitungan timbulan sampah, diketahui bahwa batok degan paling dominan, diikuti sampah organik, plastik atau kresek, kertas, dan sampah-sampah jenis lain.
Tim KKN ITS juga diketahui menyumbangkan beberapa bak sampah untuk penampungan dan pemilahan. Sampah yang telah terpilah ini akan diolah sesuai dengan jenisnya.
“Benar, selain untuk mengetahui jumlahnya, pemilahan juga berguna untuk menentukan arah pengolahannya. Kali ini kita fokus pada batok degan dan limbah organik lain seperti sisa makanan serta dedaunan. Kami coba arahkan keduanya untuk pupuk organik berupa cocopeat dan kompos,” pungkas Harmin.
Diketahui bahwa KKN dan Abmas ini telah dilaksanakan sejak bulan Juli lalu. Kegiatan ini terlaksana sebagai hasil kerjasama antara ITS, Pengelola wisata, Kelurahan, dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban.[Rul/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS