Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Benny Lubiantara yakin dengan tambahan cadangan migas di 2023 bakal lampui target. Sebab, hingga sekarang sudah terkumpul cangan 543,67 milion barrels of oil equivalent (MMBOE).
Benny melanjutkan, tambahan cadangan migas tersebut berasal dari persetujuan 23 pengajuan Plan of Development (POD) dan sejenisnya dengan komitmen investasi yang diperoleh dari persetujuan 23 POD dan sejenisnya mencapai sekitar US$ 9,82 miliar atau setara Rp147,3 triliun.
"Secara keseluruhan pengajuan POD dan sejenisnya di 2023 mencapai 48 usulan dengan potensi keseluruhan penambahan cadangan migas mencapai sekitar 960 MMBOE," ujar Benny dalam keterangannya di situs SKK Migas dikutip blokTuban.com, Kamis (19/10/2023).
Dari 48 usulan tersebut, lanjut Benny sebanyak 6 diantaranya membutuhkan intensif agar ekonomis dengan potensi penambahan cadangan migas mencapai 366,81 MMBOE.
Sedangkan POD dan sejenisnya yang tidak membutuhkan insentif, memiliki potensi penambahan cadangan sekitar 593,79 MMBOE. Besaran insentif masih didiskusikan, sehingga lapangan tersebut menjadi ekonomis dan potensi sebesar 366,81 MMBOE dapat di unlock dan diproduksi di masa yang akan datang.
"Hingga sekarang rasio penggantian cadangan migas di 2023 dalam 6 tahun terakhir berturut-turut di atas 100 persen," imbuhnya.
Sesuai data SKK Migas, rasio penggantian cadangan migas dalam rentang waktu 2013-2017 sekitar 64 persen dengan rincian di 2023 sebesar 74 persen, tahun 2014 sebesar 67 persen, tahun 2015 60 persen, tahun 2016 64 persen, dan tahun 2017 55 persen.
Sejak SKK Migas melakukan tranformasi capaiannya mulai 2019 hingga sekarang di atas 100 persen. Ini juga membuktikan tranformasi hulu migas yang dituangkan dalam Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 memberi dampak positif dalam meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional. [Ali/Dwi]