Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Bagi kalian para pecinta kuliner malam di Kabupaten Tuban, jangan ngaku pecinta kuliner jika kalian belum pernah mencoba olahan tahu thek milik cak Hafid yang berada di jalan Basuki Rahmad Tuban.
Ketika kumandang adzan isya telah terlantun, saat itulah pria bernama Hafid (40) mulai mendorong gerobak yang memiliki berwarna biru dan kuning menuju perempatan Pegadaian yang berada di Jalan Basuki Rahmad.
Sesampainya di perempatan Pegadaian ia akan mangkal di salah satu ruko yang sudah tutup, tepatnya di depan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Tuban.
Pukul 20.00 WIB, sesampainya di lokasi tampak belum banyak pelanggan yang datang, dengan kondisi tersebut ia gunakan untuk melakukan persiapan jika nantinya ada pelanggan yang datang seperti membersihkan lokasi dan menata peralatannya.
"Setiap hari saya mangkal disini pada pukul 20.00 WIB," ujar pria asli Kabupaten Bangkalan ini.
Sekitar pukul 21.00 WIB, mulailah satu persatu pelanggan nya berdatangan, mulai dari remaja hingga dewasa, baik pria maupun wanita.
Dengan sabar para pelanggan ini menunggu masakan jadi mereka akan duduk-duduk santai sambil ngobrol satu sama lain, tampak juga beberapa pelanggan menunggu pesanannya datang, sambil menikmati sebatang rokok ditangan.
Hafid mulai menggoreng tahu dan telur, dengan terampil hafid juga mulai mencampur bumbu-bumbu tahu thek yang nantinya akan siramkan di atas lontong dan tahu. Saat mengulek bumbu dengan renyah terdengar biji-biji kacang yang mulai dihaluskan olehnya.
Usai tahu dan telur matang ia kemudian mentiriskannya, agar tak banyak minyak goreng yang melekat di tahu dan telur.
Kemudian piring-piring mulai dijejer, Hafid kemudian mengambil sebatang lontong untuk dipotongi menjadi kecil-kecil, tahu yang sudah ditiriskan tadi kemudian dipotong menggunakan gunting khas pedagang tahu thek, dan suara thek-thek yang dihasilkan dari gunting inilah, yang menjadi ciri khas penamaan tahu thek.
Usai tahu, telur dan lontong berada di dalam sebuah piring bumbu-bumbu yang dihaluskan tadi kemudian disiramkan di atasnya ditambah toping kerupuk ikan, tahu tek siap disajikan.
Tampak wajah pelanggan yang menunggu pun semringah untuk menyantap makanan yang telah di pesan.
Berjualan mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB, jika sedang ramai ternyata Hafid bisa menjual 50 piring tahu thek dalam satu malamnya.
"Jika ramai, satu malam bisa habiskan 50 piring," imbuhnya.
Berjualan di perempatan pegadaian ternyata telah ia lakoni selama 12 tahun, dan tentunya ia sudah memiliki beberapa pelanggan tetap, yang jatuh cinta dengan masakannya.
Seperti halnya yang dirasakan Arul (25) menurutnya tak ada tahu thek yang enak di Tuban selain milik pria asal Madura ini.
"Menurutku rasanya enak, dibandingkan dengan lainnya," ujarnya.
Jika sedang lapar ditengah malam dan jika hendak mencari makan tahu thek, ia pasti akan mampir di perempatan pegadaian untuk mampir di tahu thek milik Hafid guna mengganjal perutnya.
Selain rasanya yang enak, ternyata harga yang dibandrol Hafid pun sangat ramah di kantong. Satu porsi tahu thek hanya dihargai Rp9 ribu, jika ditambah telur maka kalian cukup menambahkan uang Rp2 ribu saja. Gimana tertarik untuk mencobanya? [Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS