Generasi Muda FKPPI Wajib Netral dan Hindari Politik Partisan

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Organisasi masyarakat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri atau GM FKPPI telah berusia 45 tahun. Di usia yang tergolong matang GM FKPPI diharapkan terus mengabdi pada bangsa dan negara. 

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI Periode 2019-2024 sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah meminta di tahun politik ini kader ataupun anggota GM FKPPI untuk terlibat aktif dalam menjaga kondusifitas keamanan dan bersikap netral pada Pemilihan Umum 2024 mendatang. 

"GM FKPPI juga mempunyai hak politik namun Politik GM FKPPI bukan politik primodial apalagi politik sektarian karena kita menolak politik identitas. Politik GM FKPPI juga bukan politik golongan apalagi politik partisan karena kita bukan milik satu golongan atau partai politik tertentu. Akan tetapi politik GM FKPPI adalah politik negara sebagaimana garis-garis politik TNI/Polri yang tegak lurus untuk negara," kata Basarah dalam keterangan resminya kepada blokTuban.com, Sabtu (16/9/2023). 

Basarah mengatakan, GM FKPPI telah melahirkan kader yang memiliki potensi luar biasa pada bidang masing-masing dan berkiprah di bidang yang lainnya baik bidang pemerintahan, dunia usaha perguruan tinggi dan lain-lain. 

Katanya, Kader GM FKPPI harus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kaderisasi agar bisa memberikan kontribusi nyata bagi negara.

"Ini perlu saya tekankan karena posisi ideologis dan politik GM FKPPI sama dengan politik TNI/Polri yakni tegak lurus pada politik negara. Dan kepada negara yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia sebagai panglima tertinggi," ujar Basarah.

Basarah menegaskan, GM FKPPI adalah organisasi yang menjadi anak kandung TNI/Polri. Baik anak kandung biologis maupun anak kandung ideologis. GM FKPPI secara organisasi tidak tergabung dalam organisasi politik tertentu. Karena kader GM FKPPI banyak yang mengabdi pada sejumlah partai politik.

"Jati diri politik GM FKPPI ini harus kita pegang teguh. GM FKPPI harus menjadi perekat bangsa terutama dari politik devide et impera atau politik pecah belah yang biasanya datang pada momen-momen menjelang Pemilu. Seperti yang sekarang sedang berjalan tahapan-tahapan pemilunya," tutur Basarah. 

Basarah berpesan kader GM FKPPI yang berada di perahu partai politik yang berbeda tidak boleh terpecah belah. Apalagi ikut ambil bagian memperkeruh situasi yang dapat menimbulkan perpecahan antar elemen bangsa. 

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, keberadaan kader GM FKPPI di sejumlah partai politik justru harus menjadi penjaga, perajut dan tali persaudaraan sesama anak bangsa.

GM FKPPI harus ikut berpartisipasi dalam agenda bangsa agar Pemilu berjalan jujur adil aman dan damai. Serta melahirkan pemimpin bangsa baik di lembaga eksekutif maupun legislatif yang benar-benar menjadi pemimpin sejati bangsa Indonesia. 

"Yakni menjadi pemimpin yang mampu menjaga situasi kebatinan bangsa Indonesia yang majemuk. Pemimpin sejati bangsa Indonesia adalah tokoh yang tahu bagaimana caranya menjadi Indonesia. Dan Pancasila sebagai ideologi yang dapat bekerja di tengah bangsanya sendiri agar tujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud," kata Basarah.[*/Ali]