Penulis: Ikhwan Fahrudin
blokTuban.com - Hari pertama Diklat online nasional yang mengusung tema "Optimalisasi Artificial Intelligence (AI) dalam Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka" telah sukses dimulai, Minggu (10/9/2023).
Kerjasama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Tuban di dukung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban memulai langkah awal yang menjanjikan dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia, kegiatan ini diikuti oleh 136 peserta yang tersebar dari seluruh nusantara.
Dalam sambutan pengantarnya ketua panitia, Al Khoridatul Anisah, mengungkapkan, “Diklat Online Nasional dengan tema "Optimalisasi Artificial Intelligence dalam Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka" ini memiliki tujuan yang sangat penting.
"Kurikulum Merdeka merupakan inovasi besar dalam dunia pendidikan Indonesia, dan pemanfaatan teknologi AI adalah kunci untuk membantu Dosen, guru, Mahasiswa, siswa dan seluruh praktisi pendidikan dalam menjalani mewujudkan iklim akademis yang lebih berkualitas," kata guru SMAN 1 Bangilan ini.
Dia melanjutkan, selama beberapa hari ke depan, kita akan menjalani serangkaian sesi pelatihan yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang AI dan bagaimana kita dapat mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. Saya juga mengingatkan kepada semua peserta bahwa kolaborasi, pertukaran ide, dan kerjasama adalah kunci keberhasilan acara ini.
"Jadi, mari kita aktif berpartisipasi dalam semua sesi, bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman. Dengan begitu, kita akan meningkatkan pemahaman kita tentang AI dalam pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di negara kitadan kita memiliki potensi besar untuk saling belajar satu sama lain," bebernya.
Diklat ini dibuka secara resmi dengan sambutan hangat dari pihak FEB Universitas Muhammadiyah Lamongan dan IGI Kabupaten Tuban serta keynote speaker dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban.
Para belah pihak menegaskan pentingnya mempersiapkan pendidik Indonesia untuk menghadapi perubahan dalam kurikulum pendidikan yang lebih merdeka dan memanfaatkan teknologi AI untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif.
Ketua IGI Kabupaten Tuban, Ikhwan Fahrudin, menegaskan, Hari pertama diklat ini telah membuka pintu baru bagi guru-guru Indonesia untuk memahami potensi AI dalam pembelajaran IKM.
"Kami sangat berharap bahwa ilmu yang didapat akan bermanfaat bagi pembelajaran di kelas-kelas mereka. Kegiatan ini merupakan sebuah langkah besar dalam mendukung perubahan landscape pendidikan di Indonesia", tegas Fasnas POP Kemendikbud Ristek RI dan IGI Pusat ini.
Pada forum yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Abdul Rahmat, dalam sambutan pengarahannya sekaligus membuka kegiatan tersebut, menuturkan, kurikulum Merdeka yang saat ini tengah kita implementasikan memerlukan persiapan yang matang, dan salah satu unsur penting dalam persiapan itu adalah pemanfaatan teknologi AI.
"Keberadaan AI di dunia pendidikan tidak lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah keharusan. AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, membantu mengidentifikasi kebutuhan individual siswa, serta menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan relevan”, imbuhnya.
Kabupaten Tuban, sebagai bagian dari komunitas pendidikan di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung perkembangan pendidikan yang adaptif dan inovatif.
Pihaknya percaya bahwa kolaborasi antara universitas, organisasi guru, dan pemerintah daerah adalah kunci dalam menghadapi perubahan orientasi pendidikan. Diklat ini merupakan salah satu langkah penting dalam mempersiapkan guru-guru kita untuk menjawab tantangan yang sedang kita hadapi bersama.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan, Suyitno, memberikan penjelasan, dalam era yang terus berkembang ini, perubahan dalam dunia pendidikan adalah suatu keniscayaan.
Perubahan yang paling mencolok yaitu implementasi Kurikulum Merdeka yang sedang kita jalankan. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dan fleksibilitas yang lebih besar kepada Institusi dan pendidik dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta serta tantangan masa depan.
Pria yang berperan juga sebagai narasumber kegiatan pada hari pertama, memeparkan,” Dalam konteks Kurikulum Merdeka, penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi semakin penting.
AI dapat membantu kita dalam mengidentifikasi kebutuhan individual peserta didik, menyediakan bahan pembelajaran yang disesuaikan, dan bahkan memprediksi potensi keberhasilan pendidik.
"Namun, untuk memanfaatkan teknologi ini secara efektif, kita perlu memiliki pemahaman yang kuat dan bijak dalam menggunakan AI dalam mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran," pungkasnya.
Diklat online nasional masil akan berlanjut sampai dengan 6 hari ke depan, diharapkan akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pemanfaatan AI dalam pendidikan, dan akan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan masa depan. [*/Ali]