Keutamaan Bacaan Tasbih, Bikin Hati Tenang dan Diangkat Derajatnya

 

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Membaca tasbih sehari-hari adalah praktik yang mulia yang dapat dikerjakan umat Muslim. Tasbih adalah rangkaian kata atau kalimat yang diucapkan secara berulang-ulang sebagai bentuk dzikir atau ibadah untuk mengingat Allah atau mengungkapkan pujian dan bersyukur.  

Seperti dikutip dalam buku berjudul Tasbih para Nabi dalam A-Quran oleh Shoba Qudsiyyah, bacaan tasbih adalah kalimat penyucian. Bacaan tasbih pun bermakna dzikir dengan mengagungkan dan menyucikan serta membersihkan diri dari kekurangan.

Tidak hanya pahala, umat muslim yang membaca bacaan tasbih pun akan diliputi dengan banyak kebaikan. Bacaan tasbih membuat hati menjadi tenang, mendekatkan diri kepada Allah SWT, hingga dijanjikan derajat yang mulia oleh-Nya.

Bahkan seluruh jagat raya bertasbih kepada Allah sejak diciptakan sampai hari kiamat. Alam semesta dan semua penghuninya senantiasa bershalawat, bersujud, dan bertasbih kepada Allah. 

Bertasbih kepada-Nya merupakan fitrah semua makhluk, karena semua diciptakan untuk menyucikan Sang Pencipta. Sebagaimana Allah SWT berfirman: 

 ÙˆÙŽÙ„َهُ مَنْ فِي السَّماوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهارَ لا يَفْتُرُونَ (20)

Artinya: Hanya milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi, dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang. (QS al-Anbiya’: 19-20).

Bacaan tasbih yang dapat diamalkan setipa hari yakni:

 Ø³ÙØ¨Ù’حَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Subhânallâhi walhamdulillâhi wa lâ-ilâha illallâhe wallâhu akbar, walâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyil adzîm.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar; tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung.

Berdasarkan laman NU Online, Sayyid Muhammad bin ‘Ali Ba Alawi al-Husaini at-Tarimi (wafat 960 H), dalam salah satu kitabnya menjelaskan secara panjang lebar perihal maknanya. Menurut Sayyid Muhammad al-Husaini, bacaan pertama, subhanallah pada bacaan tasbih di atas memiliki makna menyucikan Dzat Allah swt dari setiap sifat yang tidak layak disematkan kepada-Nya, yaitu semua sifat-sifat baru, sekaligus menyematkan segala sifat kesempurnaan kepada-Nya.

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS