Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Cuaca panas ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha Bunga Lontar di Kabupaten Tuban. Pasalnya, ditengah kemelut cuaca yang panas, justru produksi bunga lontar mengalami peningkatan.
Hal tersebut, terjadi lantaran proses produksi bunga lontar pada saat musim kemarau seperti saat ini, membutuhkan waktu yang lebih cepat dalam proses pengeringannya, jika dibandingkan dengan biasanya.
Penanggungjawab Produksi Bunga Lontar, Nur Hidayat mengatakan jika pada musim kemarau, proses pengeringan bunga lontar hanya membutuhkan waktu, kurang lebih 1 hingga 2 hari saja.
"Kalau cuacanya panas biasanya pengeringan membutuhkan waktu sekitar dua harian, beda kalau musim hujan biasanya proses pengeringannya lebih lama," katanya kepada blokTuban.com, Kamis (7/9/2023).
Melambatnya produksi bunga lontar tersebut, lanjut Hida sapaan akrabnya, lantara proses pengeringannya lebih lama, yaitu membutuh waktu kurang lebih sekitar empat harian.
Bahkan, perempuan berhijab ini menyebut jika proses pengeringan lontar yang terlalu lama, dapat mengakibatkan daun lontar menjadi menjamur hingga mengalami pembusukan.
"Kalau nggak kering-kering bisa menjamur, jadi kalau sudah seperti itu harus direndam ulang dan dikeringkan kembali," katanya.
Lebih lanjut, Huda juga menambahkan bahwa untuk satu produk bunga lontar produksinya tersebut, dijual dengan harga yang bervariasi, yaitu mulai harga Rp2 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung jenis dan ukuran dari bunga tersebut.
"Harganya Rp2 ribu hingga Rp300 ribu tergantung peminatnya, untuk harga Rp300 ribu itu untuk yang satu paket vas sama bungan yang sudah jadi," [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS