Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Diduga aksi pelecehan seksual dialami oleh seorang mahasiswi yang mengikuti aksi demonstrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban.
Diketahui pada hari ini Rabu (16/08/2023), mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban, melakukan aksi demo untuk mengkritik kepemimpinan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.
Dugaan pelecehan ini terjadai saat mahasiswa datang menggeruduk Gedung DPRD Kabupaten Tuban usai melakukan aksi demo di depan Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Para demonstran mahasiswa berniat menyampaikan kritiknya kepada Bupati Tuban namun tak mendapat respon dan tanpa ditemui orang nomor satu di Tuban tersebut.
Namun suasana mulai memanas di depan gedung DPRD Tuban, bahkan sempat terjadi aksi dorong-mendorong dengan aparat kepolisian saat diduga mobil bupati nampak keluar meninggalkan gedung DPRD.
Pada aksi saling dorong dengan aparat tersebut terdapat aduan dari seorang mahasiswi yang diduga telah dilecehkan oleh oknum aparat kepolisian saat proses pengamanan demonstrasi.
"Masalah luka saya gak masalah diseret oke, namun kalau pegang jangan daerah intim," ujar LM (22) kepada wartawan.
Lebih lanjut LM menuturkan jika saat saling dorong ada yang melarang wanita jangan diseret namun masih saja terjadi.
Bahkan LM yang saat itu diseret oleh aparat menyebabkan kerudung dan bajunya sampai terbuka. Selain itu dari aksi ini LM juga mengalami luka dibagian tangannya.
Sementara itu Kapolres Tuban AKBP Suryono menanggapi terkait adanya dugaan pelecehan kepada mahasiswi ini menuturkan jika kondisi ramai dan terjadi menyenggol bagian sensitif adalah hal yang wajar.
"Orang ramai-ramai jadi jika kesenggol ya wajarlah," ucap Suryono. Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS