Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Menghadapi dampak El Nino yang puncaknya diprediksi pada Agustus-September 2023 nanti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban tengah mempersiapkan berbagai jurus. Terutama dalam hal ketersediaan air bersih dan juga pangan.
Sebab, kemarau kering tahun ini tidak hanya dapat berpotensi pada kekeringan saja, akan tetapi juga ancaman krisis pangan. Lantaran petani yang dikhawatirkan mengalami gagal panen karena kekurangan air dan munculnya serangan hama pada tanaman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Eko Julianto menjelaskan, timnya telah melakukan beberapa antisipasi terhadap ancaman krisis pangan di Kabupaten Tuban. Seperti halnya melakukan gerakan pengendalian hama terpadu.
"Antisipasi yang kamu lakukan antara lain, melaksanakan Gerakan Pengendalian Hama Terpadu bersama Petani, Petugas Pengamat Organisme Penganggu Tanaman (POPT) dan Penyuluh Pertanian," ujarnya kepada blokTuban.com Minggu (6/8/2023).
Baca Juga:
Target Ekspor Naik USD 100 Juta, Batik Tuban Masuk Indikasi Geografis Batik 2023
Selain itu, Pemkab Tuban juga telah melakukan sosialisasi terhadap penggunaan benih tanaman varietas unggul, yang tahan terhadap serangan hama penyakit kepada sejumlah petani yang ada di Kabupaten Tuban.
Bahkan, pria yang akrab disapa Eko ini mengaku bahwa pihaknya mengoptimalisasi pengelolaan sumber daya air yang ada melalui program pembangunan jaringan irigasi tersier serta pembangunan sumur bor pertanian.
Di samping itu, Pemkab Tuban juga telah melakukan program Pembangunan Jalan Usaha Tani untuk memudahkan pengangkutan hasil panen serta percepatan penanganan pasca panen.
"Kami juga telah melaksanakan Gerakan Percepatan Tanam setelah panen," katanya.
Kendati demikian, pria ramah ini menambahkan berdasarkan dari data produksi padi di Kabupaten Tuban yang dikonversikan ke beras, setelah dikonsumsi oleh penduduk di Kabupaten Tuban, surplus rata-rata 60 persen dalam perhitungan 5 tahun terakhir ini.
Baca Lainnya:
Angka 8 dan Zig-zag pada Ujian SIM Dihapus, Kapan Berlakunya?
"Berdasarkan data produksi padi di Kabupaten Tuban dikonversikan ke beras, setelah dikonsumsi oleh penduduk Tuban hasil perhitungan 5 Tahun terakhir mengalami surplus rata-rata 60 persen," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma sebelumnya mengatakan bulan Agustus diperkirakan Indeks El Nino semakin menguat dan diprediksi Suhu Muka Laut (SST) akan terus menghangat dan meluas di Samudera Pasifik Tengah dan Timur. Sehingga berdampak kering di wilayah Pasifik Barat yaitu Indonesia.
Dengan demikian, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk melakukan penyimpanan air sebanyak-banyaknya, guna menghindari krisis air bersih.
"Jadi kamu menghimbau kepada masyarakat untuk aktif berkoordinasi kepada Pemda untuk melakukan penyimpanan air sebanyak-banyaknya, dan juga hindari aktivitas pembakaran di sekitar lahan hutan, untuk menghindari kebakaran lahan," katanya. [Sav/Ali]