Wayang Kulit Sehari Semalam Hibur Warga Gedongombo Tuban

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Dalam agenda sedekah bumi atau manganan yang digelar oleh masyarakat di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dihelat dengan meriah dengan menyajikan berbagai rangkaian kegiatan.

Salah satunya, masyarakat dihibur dengan kesenian wayang kulit sehari semalam, yang bertempat di kawasan Makam Syekh Maulana Iskhak Al-Maghribi, dengan dalang Ki Eko Hadi Purnomo yang berasal dari Desa/Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Diketahui, sedekah bumi sendiri merupakan kegiatan turun temurun, yang masih terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat di Kabupaten Tuban, hingga saat ini. Biasanya kegiatan tersebut, diadakan setiap satu tahun sekali dengan berbagai rangkaian kegiatan yang menarik.

“Pagelaran wayang kulit ini, digelar selama satu hari satu malam, mulai pukul 10.00 Wib sampai nanti malam,” terang Ketua Yayasan Syekh Maulana Iskhak Al-Maghribi, Puji Prasetyo kepada blokTuban.com, Kamis (27/9/2023).

Adapun pagelaran wayang kulit ini, selainn menjadi hiburan gratis bagi masyarakat setempat, juga dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan dan mengangkat kesenian yang ada di Kabupaten Tuban.

Selain itu, pihak panitia juga telah meyiapkan puluhan dorprize sembako disela-sela pertunjukan pagelaran wayang kulit tersebut, yang ditujukan untuk masyarakat yang tinggal di Kelurahan Gedongombo.

Salah seorang masyarakat setempat, Yoyok mengaku sangat menikmati adanya pertunjukan wayang kulit yang digelar di desanya tersebut, dan berharap ke depannya kegiatan Sedekah Bumi di Kelurahan Gedongombo dapat lebih semarak lagi.

“Saya sangat menikmati pertunjukan wayang ini mbak, karena memang wayang juga kan termasuk kesenian daerah sehingga harus dinikmati dan harus dikembangkan juga,” katanya.

Sementara Ki Eko Hadi Purnomo yang menjadi dalang dalam pagelaran wayang ini merasa sangat senang, lantaran masyarakat di Kelurahan Gedongombo masih melestarikan tradisi sedekah bumi, dan nguri-nguri kesenian wayang kulit.

“Yang ikut ini ada 30 personel, yaitu dari pengrawit dan waranggono,” katanya.

Lebih lanjut, ia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dan masyarakat yang mau nguri-nguri budaya, bisa terus terus melestarikan pewayangan yang ada di Kabupaten Tuban. [Sav/Ali]