Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikindo) Kabupaten Tuban merupakan sebuah komunitas atau wadah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Tuban.
Meskipun tergolong masih baru, namun Hipmikindo sudah menjaring ratusan pelaku UMKM di Kabupaten Tuban, baik dari sektor makanan maupun ekonomi kreatif.
Ketua Hipmikindo DPC Kabupaten Tuban, Rudi Susanto mengatakan dari ratusan pengusaha tersebut, baru ada 63 pelaku UMKM yang sudah teregistrasi secara resmi, lantaran telah memiliki legalitas produk secara lengkap.
Seperti halnya Nomor Induk Berusaha (NIB), terdaftar sebagai Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi produk makanan, hingga memiliki Sertifikasi Halal.
“Jadi teman-teman yang sudah masuk regitrasi, juga siap membayar iuran setiap bulannya Rp10 ribu, dan sudah siap legalitasnya. Minimal sudah punya NIB, untuk PIRT juga wajib untuk segera terpenuhi bagi usaha mikro yang masih baru,” terangnya saat ditemui, Minggu (23/7/2023).
Dalam Hipmikindo ini sendiri, lanjutnya, para pelaku UMKM akan dibimbing untuk mengembangkan usahnya, baik dari segi pemasaran maupun managemen keuangannya.
Sebab, penerapan terhadap managemen keuangan tersebut, juga dirasa sangat penting dan diberlakukan, bagi para pelaku UMKM, agar bisa lebih tahu secara detail keuntungan yang didapatkan setiap bulannya.
“Sebenarnya wajib diterapkan sistem pembukuan itu, sehingga bisa tahu keuntungannya berapa. Kalau asal dicampur antara keungan rumah tangga dengan keuangan perusahaan kita kan nggak tahu, untungnya seberapa,” jelasnya.
Senada, Pengurus Hipmikindo DPC Kabupaten Tuban Bidang Bidang Magement dan Pengelolaan SDM, Sibelawati menjelaskan jika Hipmikindo ingin membuat wadah bagi pelaku UMKM, dan memberikan pengetahuan terkait cara menciptakan produksi yang baik, serta pemasaran yang baik.
Pasalnya, ada banyak pelaku UMKM yang merasa kesulitan untuk mengembangkan produksinya, seperti halnya kekurangan tenaga kerja ataupun dari segi pemasarannya.
“Sehingga mereka bergabunglah di komunitas ini, dengan harapan mendapatkan pertolongan seperti marketingnya. Karena di Hipmikindo ini ada pengurus-pengurus, yang bertugas dari segi kemitraan, dan tim marketingnya,” katanya.
Dalam pelaksanaanya, Bela sapaan akrabnya, mengaku jika para pelaku UMKM yang tergabung dalam Hipmikindo ini selalu mengumpulkan produknya setiap bulan, sehingga pada akhir bulannya, masing-masing dari mereka akan mendapatkan hasil dari penjualanya.
“Jadi lebih membantu ke pemasarannya, ketika nanti pelaku UMKM nanti kita lihat tidak muncul lagi produknya, itu akan menjadi bahan evaluasi kita dan ada pendekatan ke yang bersangkutan, dan kita bisa membantu mencari solusinya,” paparnya. [Sav/Ali]