Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Memasuki musim kemarau Tahu 2023 ini, banyak masyarakat di Kabupaten Tuban yang mengeluh karena kesehatan tubuhnya menurun. Rata-rata, mereka terserag penyakit flu atau batuk dan pilek (bapil).
Kondisi ini, terjadi seiring dengan pergantia musim penghujan ke musim kemarau. Dimana, suhu mengalami perubahan drastis dalam kurun waktu yang cukup cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo mengatakan flu atau bapil yang dialami oleh manusia, faktor utamanya adalah virus dan bakteri.
“Flu dan pilek itu hampir 90 persen karena virus, dan menular melalui droplet infection (percikan dahak di udara) saat batuk, yang kemudian dihirup oleh orang lain,” ujarnya kepada blokTuban.com, saat dikonfirmasi Jumat (9/6/2023).
Selain itu, angina yang terasa panas pada saat pergantian musim, juga banyak mendatangkan debu yang mudah masuk, ke dalam saluran pernapasan. Hal tersebut, juga dapat mengakibatkan adanya iritasi pada saluran pernapasan, maupu gangguan kesehatan lainnya.
Menurut Bambang, sapaan akrabnya, pada umumnya saat manusia tertular virus saat daya tahan tubuh menurun, maka tubuh akan merespon dengan cepat sehingga langsung jatuh sakit.
“Jika saat itu daya tahan menurun ya langsung sakit, tapi jika daya tahan tubuh baik atau dalam kondisi fit, maka tidak akan jadi sakit,” jelasnya.
Oleh karena itu, Mantan Kepala Pukesmas Tambakboyo ini meminta kepada masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk tetap menggunakan masker pada saat berada di luar rumah. Sebab, hal tersebut dapat mengurangi penularan penyakit akibat virus dan bakteri tersebut.
“Maka bisa juga diatasi dengan masker yang baik, karena bisa mengurangi terjadinya penularan,” imbuhnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS