Sejarah Kelurahan Ronggomulyo di Tuban Tak Lepas dari Kisah Sunan Ngerang

Kontributor : Nur Qur'ani Mulia

blokTuban.com – Ronggomulyo merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Terkait sejarah Kelurahan Ronggomulyo, menurut Edy Ronggo (62 tahun) mengatakan bahwa asal usul Ronggomulyo ini berkaitan dengan Kabupaten Pati Jawa Tengah. 

Di mana pada masa kejayaan Keraton Nataram pada saat itu terdapat beberapa tokoh agama yang bersentral di Pati Jawa Tengah, diantaranya yaitu Sunan Ngerang. 

Sunan Ngerang memiliki putri yang bernama Endang Roro Pujiwat. Di sisi lain Sunan Ngerang juga memiliki beberapa murid dan salah satunya yaitu Pangeran Ronggojoyo Kusumo, di mana Pangeran Ronggo merupakan putra dari penguasa sekaligus santri yang dicintai Sunan Ngerang karena memiliki paras yang tampan sekaligus pintar agama.

Dikarenakan Pangeran Ronggo mengabdi di Pesantren Ngerang maka hal tersebut membuat Pangeran Ronggo sering bertemu dan bergaul dengan putri Sunan Ngerang yaitu Endang Roro Pujiwat. Seiring berjalanya waktu akhirnya benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Pangeran Ronggo.

Hingga tibalah waktu hari besar Rajab dan tepat di hadapan beberapa santri yang lain Pangeran Ronggo mengungkapkan perasaanya kepada Roro pujiwat yang pada saat itu sedang mengantarkan konsumsi kepada santri lainya.

Meskipun Roro Pujiwat memiliki perasaan yang sama dengan Pangeran Ronggo, sebagai wanita yang beragama dan beretika Roro Pujiwat tidak serta merta menerimanya. 

Lebih lanjut dengan tegas Roro Pujiwat mengatakan bahwa ini tidak pada tepatnya, jika memang kamu menyukai saya kenapa tidak sowan ke romo sunan?

Kemudian diputuskan pada malam harinya Pangeran Ronggo menghadap dan menyampaikan isi hatinya kepada Sunan Ngerang. Sebagai orang tua yang bijaksana Sunan Ngerang tidak serta meng-iyakan karena kewenangan ada di Roro Pujiwat.

Akhirnya Roro Pujiwat menerima pinangan Pangeran Ronggo dengan syarat Pangeran Ronggo harus membawa puri atau gapura Majapahit sebagai mas kawin.

Awalnya romo dari Roro Pujiwat agak keberatan dengan syarat tersebut dikarenakan bukankah syarat tersebut terlalu berat, akan tetapi karena keinginan Roro Pujiwat sangat kuat mau tidak mau Pangeran Ronggo harus melakukanya demi mendapatkan hati Roro Pujiwat.

Tak lama kemudian Pangeran Ronggo pergi untuk bermunajat dan tak lama datanglah makhluk tak kasat mata yang disuruh mengambil gapura majapahit tersebut.

Akan tetapi makhluk tak kasat mata tersebut kesiangan hingga matahari terbit, sehingga yang terbawa bukanlah gapuro melainkan hanya umpak saja.

Setelah kembali ke pesantren Roro Pujiwat menanyakan keberhasilan Pangeran Ronggo dan pada saat itu pula Pangeran Ronggo menyampaikan bahwa ia gagal membawa gapura yang diinginkan Roro Pujiwati.

Karena malu akhirnya umpak tersebut dilempar dan tak sengaja mengenai Roro Pujiwat hingga terkapar. Akhirnya Pangeran Ronggo melarikan diri karena ketakutan. 

Pangeran Ronggo lari mengikuti garis pantai utara menjemput terbitnya matahari dan tibalah sampai Kota Tuban dan tak lama beliau ikut Kyai Sumo Wijoyo, di mana Sumo Wijoyo merupakan keluarga dari Sunan Bejagung.

Kemudian Pangeran Ronggo mengabdi dan melakukan aktivitas tanpa menunjukkan bahwa beliau berasal dari keraton. Hingga akhirnya Paangeran Ronggo meninggal dan dikebumikan di Tuban, tepatnya di Jl. Wijaya Kusuma, Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Diketahui sebelum meninggal beliau sering memberikan tausiyah dan bantuan makam, sehingga beliau juga dikenal dengan sebutan Mbah Ronggo Darmo di mana darmo berarti suka memberi.

“Nah dari cerita atau sejarah itulah kemudian jadilah desa ini desa kranggan yang kemudian beralih menjadi Ronggomulyo yang berawal dari kisah Mbah Ronggo,” Ujar Edi Ronggo kepada blokTuban.com, Jumat (2/06/2023).

“Demikian sejarah singkat dari saya, dan sejarah singkat ini saya dapat dari sesepuh dan tokoh masyarakat yaitu ada Mbah Buyut Su selaku juru kunci dan juga Mbah Jimat yang merupakan tokoh masyarakat sini, namun keduanya sudah berpulang di hadapan sang khalik.” tutupnya.

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS

 

*: Penulis merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang magang di kantor redaksi blokTuban.com di Jalan Pramuka II No.19 kelurahan Sidorejo, Tuban.