Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Saat Terjadi Fenomena Gerhana Matahari Hibrida pada Kamis (20/4/2023) mendatang, terdapat sejumlah dampak yang ditimbulkan dan dirasakan oleh masyarakat di Bumi.
Salah satunya dapat menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan. Oleh karena itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk tidak mengamati Gerhana Matahari tersebut, dengan mata telanjang.
"Karena cahaya matahari bisa merusak kornea mata jadi jangan melihat gerhana secara langsung," jelasnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Selasa (18/4/2023).
baca juga:
Siap-siap Gerhana Matahari Hibrida Dapat Dilihat Sebagian di Tuban
Dengan demikian, maka pria yang akrab disapa Zem ini meminta kepada masyarakat untuk menggunakan kacamata yang menggunakan filter khusus atau kacamata gerhana saat hendak menyaksikan fenomena langka tersebut.
"Gunakan kacamata yang menggunakan filter khusus, saat mengamati kejadian Gerhana Matahari," katanya.
Disamping itu, Pria Kelahiran Papua ini juga mengatakan jika saat terjadi gerhana, maka akan ada dampak lain yang ditimbulkan, seperti halnya langit akan berubah menjadi gelap seperti pada malam hari, karena matahari akan tertutup sebagian.
Akibatnya, temperatur udara di sekitar akan turun, sehingga terasa lebih sejuk jika dibandingkan dengan biasanya.
baca juga:
Ada Fenomena Gerhana Matahari, Pernikahan Malam Songo di Tuban Turun
"Dampaknya hanya matahari akan tertutup sebagian, untuk ke pasut (pasang surut) laut dan cuaca tidak berdampak," pungkasnya.
Untuk diketahui, Gerhana Matahari Hibrida yang melewati wilayah Indonesia berupa Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian, sehingga wilayah Indonesia tidak mengalami Gerhana Matahari Cincin dan sebagian wilayah utara Provinsi Aceh diprediksi tidak akan mengalami Gerhana Matahari Hibrida. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS
.jpg)
.jpg)
