Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Masyarakat Kabupaten Tuban terutama masyarakat yang tinggal di pesisir Tuban mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah angin barat, lantas apa saja dampaknya bagi wilayah Kabupaten Tuban.
Menurut Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Nursyamsi Muhammad Alfian angin barat adalah ketika pergerakan angin dari barat ke timur, untuk wilayah Indonesia kondisi terjadinya ketika adanya fenomena pergerakan aliran masuk udara dari Asia ke Australia.
“Itu sebenarnya pergerakan angin mas, untuk Indonesia sendiri kondisi terjadi ketika pergerakan aliran masuk udara dari Asia ke Australia dari utara ke selatan,” ujar Nursyamsi Muhammad Alfian kepada blokTuban.com, Senin (16/01/2023).
Akan tetapi wilayah Indonesia yang merupakan wilayah khatulistiwa ketika angin tersebut melewati khatulistiwa menjadi berbelok arah dari barat laut menuju arah tenggara dan itu biasa disebut masyarakat dengan angin barat.
Alfian sapaan akrabnya menambahkan bahwa sebenarnya angin barat sendiri tidak berbahaya itu hanya sebuah istilah pergerakan angin dari barat ke timur akan tetapi berbahaya jika ada angin barat kondisi cuacanya cenderung basah dan membuat pertumbuhan-pertumbuhan awan sering terjadi. Serta dengan adanya angin barat, di Indonesia akan memasuki musim hujan.
“Yang membuat berbahaya bukan angin baratnya akan tetapi pertumbuhan awan sering terjadi yang dapat membahayakan” ujarnya.
Dengan pertumbuhan awan yang banyak tersebut ada salah satu awan yang begitu bahaya yaitu awan cumulonimbus yang pertumbuhannya secara konvektif atau vertikal menjulang.
Bentuk dari awan ini sendiri seperti corong, cerobong, atau bunga kol serta memiliki warna abu-abu kegelapan itu yang berbahaya dan bisa menyebabkan gelombang tinggi serta akibatnya dengan adanya pergerakan udara naik dan turun (turbulensi) ketika udara keluar dari awan menuju darat atau laut itu bisa membahayakan karena saking kencangnya angin yang keluar dari awan bisa menyebabkan gelombang tinggi.
Angin barat bukanlah salah satu faktor pemicu terjadinya awan cumulonimbus akan tetapi angin barat yang cenderung basah menyebabkan awan cumulonimbus sering terjadi.
"Angin barat Biasanya terjadi pada bulan Oktober Maret dan untuk puncaknya berada pada bulan puncak Januari dan Februari," tutupnya.[Nur/Dwi]
Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS