Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Empat kecamatan di Kabupaten Tuban dilanda banjir bandang pada akhir pekan lalu. Wilayah tersebut adalah Kecamatan Montong, Parengan, Soko, dan Rengel.
Pasca banjir, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky langsung meninjau beberapa titik lokasi pemicu banjir. Didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Bambang Irawan, Kepala Bappeda Litbang Agung Tri Wibowo beserta jajaran, Kabid SDA Dinas PUPR dan PRKP Kapitano Gunawan, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tuban Maftuchin Reza, perwakilan Perhutani hingga perusahaan.
Pada kesempatan itu, Bupati Lindra meninjau waduk, gorong-gorong, hingga sungai, yang menjadi penyebab banjir, serta mengecek proses pengerjaan proyek penanganan banjir lainnya dibeberapa titik.
Lokasi pertama di Desa Sumurgung Kecamatan Montong, Bupati meninjau Waduk Manganan dan saluran anak sungai yang sempat meluap menggenangi sawah warga. Di titik tersebut, Lindra menemukan adanya sedimentasi cukup parah, yang harus segera diatasi. Bekerjasama dengan SIG, pengerukan akan dilakukan dilokasi tersebut.
“Sedimentasinya cukup parah, Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari SIG untuk pengerukan,” ucapnya, Selasa (18/10/2022).
Selain itu, tanaman dengan akar kuat juga hampir tidak ditemukan disekitar wilayah waduk. Hal tersebut membuat tanah penyangga yang ada di bibir waduk, tidak kuat menahan arus air.
Untuk itu, mantan anggota DPRD Provinsi Jatim itu meminta komitmen dari Pemdes, dan masyarakat sekitar untuk mau menanam pohon. Tak beda jauh dengan lokasi pertama, lokasi ke dua Desa Suciharjo Kecamatan Parengan, kemudian Desa Sokosari, Desa Sandingrowo Kecamatan Soko, dan terakhir di Kecamatan Rengel Desa Karangtinoto dan Desa Kebonagung, sedimentasi dan gundulnya lahan menjadi penyebab utama.
“Ada beberapa yang perlu dilakukan pelebaran saluran, pengerukan dan normalisasi,” katanya.
Ia melanjutkan, pelibatan OPD, Pemerintah Kecamatan, Pemdes, masyarakat, Perhutani, hingga perusahaan akan membantu percepatan penanganan. Kolaborasi terus dilaukan dengan seluruh pihak termasuk perusahaan Pertamina di wilayah Kecamatan Soko.
Sinergi dengan semua pihak akan terus dilakukan untuk percepatan penanganan banjir dari hulu hingga hilir. Oleh sebab itu, Lindra juga meminta masyarakat mendukung hal tersebut dengan berkomitmen bersama menjaga lingkungan.
"Pemdes dan Kecamatan jangan bosan mengajak masyarakat berkomunikasi, sebab hal ini bukan kepentingan satu atau dua orang melainkan kepentingan bersama dan jangka panjang. Misal sepanjang bibir sungai atau waduk tidak boleh ditanami yang lain selain tanaman dengan akar yang kuat, kita ajak diskusi untuk memunculkan opsi lain,” pungkasnya. [Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS