Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September 2022, membuat sejumlah masyarakat bersuara. Salah satunya, DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Tuban.
Menurut Ketua DPC Organda Tuban, M. Ihsan Hadi jika pihaknya tidak pernah menolak adanya kenaikan BBM oleh pemerintah. Pasalnya, ia menilai jika memang kondisi yang mengharuskan harga BBM menjadi naik.
“Tidak menolak, karena kondisinya memang harus naik harga BBM nya,” terangnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Kamis (8/9/2022).
Kendati demikian, Ihsan sapaan akrabnya memberikan beberapa catatan penting kepada pemerintah atas gejolak polemik kenaikan BBM Subsidi maupun Non-subsidi yang terjadi saat ini.
Baca juga :
- Ini Penyebab Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Naik
- Kementrian PUPR Tambah Kuota Bantuan Subsidi Perumahan Tahun 2023, Jadinya Segini
- Tuban Forest Adventure di Camping Ground Hutan Krawak Diundur, Ini Jadwal Terbarunya
Pertama, ia meminta kepada pemerintah agar kenaikan harga BBM ini juga diimbangi dengan kemudahan dalam mendapatkan BBM terutama solar yang sempat langka beberapa waktu yang lalu.
“Tidak menolak asal ada beberapa catatan yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, diantara mudah mendapatkan BBM dan stok selalu terjaga,” paparnya.
Kedua, ia juga meminta agar pemerintah mengawasi SPBU yang menyalahgunakan distribusi BBM subsidi tidak tepat sasaran dan menindaknya secara tegas. Selain itu, menjaga stok bahan bakar pada saat menjelang akhir tahun dan hari besar keagamaan yang rawan terjadi kelangkaan.
Lebih lanjut, Ihsan juga berharap agar pemerintah bisa membenahi kekurangan-kekurangan terkait sistem penyaluran Bantuan Subsidi yang akan diberikan. Agar bisa lebih tepat sasaran dan benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan subsidi tersebut.
“Semoga saja pemerintah bisa membenahi kekurangan yang ada, agar bisa dinikmati oleh warga yang memang membutuhkan subsidi BBM,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, Presiden RI, Joko Widodo sebelumnya telah mengumumkan kenaikan harga BBM, diantaranya harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter kini menjadi Rp10.000 ribu per liter.
Sedangkan harga solar subsidi yang semula Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan harga pertamax yang awalnya Rp12.500 per liter kini naik harga menjadi Rp14.500 per liter nya. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS