Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Revitalisasi di kawasan Rest Area Kabupaten Tuban, membuat sejumlah pedagang setempat kelimpungan. Pasalnya, pedagang hanya diwajibkan untuk angkat kaki dan mengosongkan kios tanpa adanya relokasi dan kompensasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban.
Salah satu pedagang yang masih bertahan, Daeri mengungkapkan jika minggu ini kios-kios yang berjajar tersebut akan dibongkar dan pedagang diminta untuk mengemasi dagangannya, setelah diadakan rapat pertemuan sebanyak dua kali.
“Katanya mau dibangun taman bermain terus saya minta tempat katanya tidak bisa menjanjikan. Jadi nggak ada relokasi dan kompensasi cuma disuruh mengosongkan saja,” paparnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Sabtu (27/8/2022).
Menurutnya, alasan yang diberikan oleh Pemkab ialah karena banyak pedagang kios yang menunggak selama ini, pasalnya sebelum pandemi harga bayar sewa kios sebesar Rp300 ribu per bulan, namun karena situasi di Rest Area sepi maka petugas tidak lagi menarik uang sewa kepada pedagang sejak awal 2022 lalu.
Baca juga :
- Renovasi Rest Area Tuban Jadi Ruang Terbuka Hijau Telan Rp8,4 Miliar, Konon Bangunan Lama Dirobohkan
- Curhatan PKL Tuban ke Kapolda Jatim: Dulu Sehari Dapat Rp18 Ribu, Sekarang Bisa Rp1 Juta
- Ini Makna dan Pembuat Patung Kuda Jingkrak dari Knalpot Brong di Rest Area Tuban
Dengan adanya peristiwa ini, ia merasa sangat bingung lantaran satu-satunya tempatnya mencari nafkah untuk menghidupi dua orang anaknya terancam hilang, dan harus mencari tempat baru untuk berdagang.
“Rencananya saya mau jualan di Mulung, Merakurak mbak. Walaupun katanya sepi, tapi saya coba dulu saja. Di sini juga sekarang sepi sehari cuma dapat Rp20 sampai Rp30 ribu saja sehari.” Katanya.
Selain wanita yang akrab disapa Eri ini, juga ada 3 sampai 4 pedagang lainnya yang masih menggantungkan hidupnya ditempat ini. Dari pantauan di lokasi, nampak beberapa pedagang sudah mulai mengemasi barang dagangannya tersebut.
Kendati masih banyak pedagang yang menggantungkan hidup di kawasan tersebut, namun ia mengungkap jika Pemerintah dianggap tidak memberikan solusi serta bantuan kepada pedagang yang terdampak. Hanya saja memberikan sedikit kelonggaran waktu yang jatuh pada akhir pekan ini.
“Nggak ada kompensasi sama sekali, cuma kemarin dikasih waktu perpanjangan satu minggu dan besok ini terakhir,” imbuhnya.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban, Agus Wijaya seolah tutup mata dan memilih bungkam dengan keluhan dari para pedanag di Rest Area.
Pasalnya, sejak Jumat (26/8/2022) kemarin reporter media ini telah mencoba mengkonfirmasi perihal permasalahan ini, namun tidak ada respon sama sekali. Pesan yang dikirimkan sebanyak dua kali telah dibaca oleh yang bersangkutan. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS