Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Bagi kalian yang pernah berkunjung ke Kabupaten Tuban, tentu sudah tidak asing lagi dengan jenis makanan satu ini. Buah bertekstur kenyal dan berwarna putih ini hingga kini masih menjadi oleh-oleh khas Tuban yang banyak digemari.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat kini banyak yang mengolah buah Siwalan untuk dijadikan berbagai produk makanan yang bernilai jual lebih tinggi. Salah satunya, para siswa-siswi dari Jurusan Tataboga SMKN 3 Tuban, yang berhasil berkreasi dan menjadikan buah Siwalan sebagai kue dengan nama Siwalan Crunchy Puff.
Kepala Jurusan Tataboga sekaligus Guru SMKN 3 Tuban, Fathia Rosyida mengungkapkan jika inovasi tersebut sudah dibuat oleh anak didiknya sejak tahun 2020 lalu. Berawal dari lomba kreasi kuliner yang diadakan oleh Kabupaten Tuban, sehingga pihaknya mengikuti kegiatan tersebut dan berinovasi dengan mengolah buah khas Tuban itu.
"Awalnya memang semua dadakan, waktu itu ada lomba kreasi kuliner tentang makanan khas Tuban dan saya disuruh mengikuti. Setelah saya pikir dapatnya buah Siwalan yang memang khas nya Tuban dan saya olah, jadilah Siwalan Crunchy Puff itu dan kita ikutkan lomba," ungkapnya kepada blokTuban.com saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (14/8/2022).
Baca juga :
- 2 Buah Ikon Tuban Ada di Alun-alun, Ukurannya Raksasa
- Jangan Asal Pilih, Ini Bedanya Legen Asli dan Oplosan
- Bukan Musimnya, Siwalan Banyak Dicari Wisatawan yang Berkunjung Ke Tuban
Dari lomba yang diikuti itu, produk inovasi buatannya tersebut berhasil mendapatkan juara pertama di tingkat Kabupaten Tuban. Dari situ, kini produk inovasi dari buah Siwalan itu dijual di masyarakat dan mendapatkan respon yang sangat baik.
Kendati demikian, untuk mendapatkan hasil ini pihaknya harus melakukan berbagai eksperimen dan kegagalan untuk mendapatkan resep yang tepat. Selama kurang lebih dua minggu, mulai dari perbandingan buah Siwalan hingga takaran dari bahan-bahan yang digunakan itu sendiri.
"Eksperimennya itu dua mingguan, mulai dari menakar gulanya terus perbandingan Siwalan yang diblender sama yang diiris tipis-tipis seberapa, biar ada tekstur Siwalan yang kenyal sama buat bahan pengental dari siwalannya itu," jelasnya.
Selain itu, Fathia sapaan akrabnya juga menambahkan bahwa kesulitan yang dialami oleh para siswa untuk membuat produk inovasi dari jurusannya tersebut ada pada bahan utama yang tidak selalu ada.
Pasalnya, buah Siwalan yang bersifat musiman, terlebih pada musim kemarau akan agak sulit untuk mendapatkannya. Kini, ia menyiasatinya dengan memproduksi banyak isi dan di frozen di dalam lemari es.
"Kemarau itu jarang buahnya karena kan diambil legendanya itu susahnya. Terus harganya juga melambung tinggi yang biasanya kita beli Rp7-8 ribu, itu kita bisa sampai Rp20 ribu per plastik isi 10. Akhirnya kita nggak produksi dan awal bulan ini kita mulai membuat strategi," katanya.
Tak hanya itu saja, kesulitan lainnya ialah inovasi produk tersebut hanya bertahan sampai 3 hari saja, sehingga setiap pemesanan selalu dalam kondisi yang fresh.
Untuk satu produk Siwalan Crunchy Puff ini, pihaknya membandrol dengan harga yang cukup murah yaitu untuk varian rasa original, keju, dan coklat dibandrol dengan harga Rp45 ribu per pcs. Sedangkan untuk varian mix dibandrol dengan harga Rp50 ribu.
"Tahannya masih 3 hari, jadi belum bisa ngirim yang jauh seperti Jakarta dan sekitarnya, tapi kemarin sudah tanya-tanya dan sudah menemukan cara biar lebih awet, tapi masih belum kita eksperimen lagi," paparnya.
Dengan demikian, perempuan ramah ini berharap untuk kedepannya jurusan Tataboga yang dipimpinnya bisa terus berkembang dan lebih banyak diminati dan dikenal lebih luas oleh masyarakat. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS