Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sejumlah sopir truk yang melintas di jalur Pantura Kabupaten Tuban dibuat pusing dengan minimnya stok solar di SPBU setempat. Mereka rela mengantre berjam-jam di SPBU, karena BBM kendaraannya tinggal sedikit.
Selain itu, para sopir truk lainnya memilih memarkir kendaraannya di area SPBU sambil menunggu kiriman solar datang. Kelangkaan BBM subsidi tersebut, dikatakan sopir sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir.
Abdul Hamid salah satu sopir truk asal Gresik saat diwawancarai mengatakan, dirinya telah keluar masuk lima SPBU dan semuanya kompak kehabisan solar. SPBU yang ia datangi di wilayah Brondong, Keradenan Palang, Sleko Tuban, dan SPBU Patung Alfalah Tuban.
"5 SPBU kosong semua BBM jenis solarnya," katanya, Kamis (11/8/2022).
Menurut Hamid, kekosongan stok solar di SPBU yang disebutkannya tak berlangsung lama. Beberapa jam kemudian, solar tersedia kembali. Akan tetapi, butuh waktu baginya untuk menunggu dan menggangu jam kerjanya yang kerap mengirim ikan asin.
Baca juga :
- 220 Ribu Kendaraan Daftar BBM Subsidi di MyPertamina
- Sanksi SPBU yang Ketahuan Modifikasi Dispenser Pakai Remote Control, Ditutup Pertamina 6 Bulan
Cerita lain datang dari sopir truk muatan clay, Jinanto. Ia mengaku sudah mengantre sejak jam 09.00 Wb sampai siang. Dia juga telah keluar masuk di empat SPBU di Tuban, dan kompak pasokan solar habis.
"Sudah dua sampai tiga mingguan kondisi solar habis seperti ini. Kami para sopir kadang dibuat pusing," jelas sopir asal Kecamatan Montong Tuban hendak mengirim clay ke Gresik.
Pantauan di jalur Pantura Tuban, dampak dari langkanya solar menyebabkan antrean truk tumpah ke jalan raya tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban. Mereka sopir lintas daerah dan provinsi tersebut berharap pasokan kembali normal.
Sebelumnya pada 9 Agustus 2022, Pandi (57), salah seorang sopir asal Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban juga mengaku kesulitan mendapatkan solar sudah dua minggu terakhir di SPBU wilayah Pantura Tuban.
"Solar sulit sekarang. Dari Pom Bogang sampai ke barat juga kosong setiap saya mau mengisi solar," bebernya.
Sementara Wasis (58), sopir mobil pikap asal Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mengaku, pembelian solar di SPBU Tuban dibatasi. Biasanya ia membeli solar Rp600 ribu, akan tetapi belakangan dibatasi petugas hanya Rp400 ribu.
Sales Branch Manager V Rayon Surabaya Arif Rohman Khakim mengaku belum mendapat informasi terkait kelangkaan solar di Kabupaten Tuban. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS