HUT Himpaudi ke-17, Bupati Tuban Janji Sejahterakan Guru Paud

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban menjadi lokasi pertama road show HUT Himpaudi jatim ke-17 tahun 2022. HUT tersebut dikemas dengan acara lokakarya inovasi pembelajaran mewujudkan profil pelajar Pancasila Tuban, Rabu (3/8/2022)di Pendopo Krida Manunggal Tuban. 

Pada kesempatan itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menjadi pembicara lokakarya. Hadir pada lokakarya itu, Ketua Umum pengurus Himpaudi pusat, Prof.Dr.Ir Netti Herawati, Ketua pengurus Jatim, Imam Mahmud, dan diikuti guru Paud se-Tuban. 

Bupati Lindra di hadapan guru Paud, berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM, kemampuan manajerial, dan kesejahteraan guru PAUD di wilayahnya. Janji tersebut karena guru Paud memegang peran penting dalam medukung program pembangunan di Tuban. 

"Anak usia dini juga harus dibekali kearifan lokal, bahasa dan budaya Jawa. Selain itu perlu diimbangi pengajaran bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa asing lainnya," kata Bupati Lindra. 

Baca juga :

Insentif Guru Paud se-Tuban Rp300 Ribu, Fraksi Demokrasi Perjuangan Indonesia Minta Dinaikkan 3 Kali

P4GN Masuk Kurikulum Sekolah dan Madrasah

Sedekah Sampah, Program untuk Didik Anak Peduli Daur Ulang Sejak Dini

Bupati muda itu, juga menyinggung bahwa penting mengenalkan teknologi kekinian kepada anak usia dini. Pengenal harus dilakukan dengan bijak sebagaimana pemanfaatan teknologi itu sendiri. 

"Guru harus mampu menjadi teladan bagi anak didiknya. Itu langkah awal pengajaran anak," pintanya. 

Terobosan tersebut, diharapkan Lindra meningkatkan kualitas SDM penduduk Tuban. Sebab, anak usia dini saat ini akan menjadi pemimpin di 20-30 tahun mendatang. Pemkab Tuban berpesan kepada guru Paud agar menjadikan anak didiknya menjadi generasi berkarater Pancasila, berbudi pekerti luhur, dan menguasai kemampuan berbahasa dan teknologi. 

Hadirnya teknologi, disampaikan Ketua Umum PP Himpaudi, Netty Herawati bukanlah pengganti peranan guru. Justru teknologi menjadi alat penunjang untuk mendidik anak, sehingga nilai pengajaran mudah dipahami anak-anak. 

"Selain berkarakter Pancasila, anak Paud juga harus diajari berpikir kritis yang mampu membawa peradaban yang lebih maju baik ilmu pengetahuan dan akhlaknya," sambungnya. 

Rambu-rambu penggunaan teknologi, lanjut Netti maksimal 45-60 menit. Di sini peran guru dan orang tua memegang kendali penting, untuk memberi pengertian dan pemahaman kepada anak. [Ali]

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS