Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Dalam kegiatan pameran dan kontes bonsai nasional yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Tuban yang bertempat di Gor Rangga Jaya Anoraga, terdapat icon ongkek yang dijadikan sebagai gapura pintu masuk dalam kegiatan tersebut.
diketahui, ongkek sendiri merupakan peralatan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Tuban pada zaman dahulu, untuk menjual minuman khas bumi wali sebutan Kabupaten Tuban yaitu legen, yang terbuat dari air nira pohon siwalan.
Baca juga: 450 Pohon Unjuk Gigi di Kontes Bonsai Tingkat Nasional
Saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Ketua penyelenggara pameran bonsai, Aris Sandiardhy mengungkapkan jika pihaknya memilih ongkek untuk dijadikan sebagai icon pameran, lantaran ongkek ialah produk asli buatan dari masyarakat Kabupaten Tuban.
“Kenapa pilih ongkek, karena ongkek asli dan khas dari Kabupaten Tuban,” terangnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Dua Desa Rebutan Proyek Gas, Bupati Tuban: Camat Mampu Menjaga Iklim Investasi Gas
Kendati ongkek ini adalah produk asli Kabupaten Tuban, namun kini nama ongkek sudah mulai asing terdengar di telinga masyarakat. hal tersebut, lantaran saat ini ongkek sudah digantikan dengan botol plastik yang lebih awet dan juga praktis.
Sementara itu, dilansir dari nusadaily.com, secara harifiah kata ongkek dalam bahasa jawa baru berarti ngogak-ogak, yaitu berkaitan dengan aktivitas untuk melepas atau mencabut dengan digerak-gerakkan secara kencang dan juga kuat.
Baca juga: Atlet Balap Sepeda Berangkat Kejurprov, ISSI Tuban: Jaga Nama Baik Tuban
Biasanya, ongkek ini terbuat dari bambu yang dililit dengan lontar (daun pohon siwalan) dan dibawa dengan cara dipikul yang dilengkapi dengan gelas yang juga terbuat dari batang pohon bambu. Konon katanya, jika air nira pohon siwalan ditempatkan dalam batang bambu maka sensasi legen akan terasa lebih segar.
Lebih lanjut, walaupun saat ini ongkek dalam bentuk asli sudah punah karena sudah tidak lagi dipergunakan. Namun, benda unik ini masih bisa dijumpai di Museum Kambang Putih, tepatnya di ruangan Ethnografi. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS