Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Pasca banjir rob yang terjadi di perairan Pantai Utara Tuban yang mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam hingga merusak beberapa bangunan tersebut. Rupanya juga meninggalkan tumpukan sampah yang meluber di bibir pantai yang tergenang.
Salah satu kawasan pantai yang terdampak ialah Pantai Mangrove yang berada di Desa/Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Setelah beberapa hari melumpuhkan aktivitas warga, saat ini nampak aktivitas di kawasan tersebut mulai berjalan kembali.
Dari pantauan blokTuban.com di lokasi, terlihat beberapa orang mulai membersihkan dan membenahi puing-puing sampah yang berserakan di kawasan tersebut. Menurut salah seorang pemilik warung, Yanto mengungkap jika hari ini ia sedikit demi sedikit mulai membenahi lokasi di tempat jualannya itu.
“Ini lagi bersih-bersih biar orang jalan itu nggak nempel tanahnya, sedikit-sedikit di bersihkan biar orang jalan juga nyaman, kasihan pengunjung-pengunjungnya” terangnya saat ditemui oleh blokTuban di lokasi, Kamis (26/5/2022).
Selain membenahi jalan, lanjutnya ia juga mulai membersihkan sampah-sampah yang meluber di bibir pantai tersebut agar wisatawan yang berkunjung nyaman dan suasana kembali sedap jika di pandang.
Menurut pengakuan Yanto, banjir rob telah menggenangi kawasan Pantai Mangrove Tuban sejak lebih dari satu minggu yang lalu dan puncak terparah berada pada Senin lalu, hingga mengakibatkan fasilitas olahraga dikawasan tersebut porak poranda.
Kendati banjir rob ini terjadi setiap tahun, namun pria yang juga warga setempat itu menilai jika ini merupakan banjir terparah yang pernah dialaminya dan siklusnya tidak bisa diprediksi.
“Biasanya kan kalau pertamanya itu sudah tinggi, besoknya itu lebih tinggi. Kemarin yang pertama itu sudah masuk tapi nggak seberapa, saya kira sudah nggak tinggi lagi. Sudah lebih dari seminggu itu sudah besar dan air masuk sini tapi nggak seberapa, tiba-tiba nggak ada aba-aba langsung parah,” katanya.
Lebih lanjut, kendati banjir rob di kawasan ini sudah surut akan tetapi masih banyak pedagang yang enggan membuka warung dagangannya. Terbukti, dari puluhan warung yang menjamur hanya beberapa saja yang dibuka. [Sav/Ali]